PAREPARE, RAKSUL- Ketua Tim Penggerak PKK Kota Parepare Hj Erna Rasyid Taufan meluangkan waktu menyapa para fans Radio Peduli. Dalam acara talkshow interaktif yang digelar oleh radio berfrekuensi 96.90 FM ini, Erat, akronim nama menjadi sapaan karib dia membahas Pentingnya Pencegehan Pernikahan Dini.
Talkshow berdurasi 60 menit itu digelar di Studio Radio Peduli FM, Dinas Kominfo Parepare, Senin (13/6/2022).
Erna Rasyid Taufan menekankan pentingya informasi dan edukasi yang lebih intensif dan akurat tentang peran masyarakat dalam mengantisipasi maraknya pernikahan dini akibat pergaulan bebas.
Menurutnya, Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), bekerja sama Puspaga PeduliTa dan Kementerian Agama telah melakukan berbagai program untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pernikahan dini.
“Untuk PKK sendiri programnya banyak. Kami kerja sama Puspaga Peduli itu dan DP3A berusaha semaksimal mungkin menghadirkan sebuah sarana sebagai upaya dalam pencegahan dini. Kami juga siapkan sarana di Balai Ainun untuk mereka datang konsultasi. Kami siapkan psikolog, kami siapkan pula dari kementerian agama dan Tim PKK Pokja I dan Pokja IV namun terlepas dari itu kami juga butuh peran serta masyarakat untuk bersama-sama melakukan pencegahan pernikahan dini,”terang Istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare ini.
Wadah atau ruang konsultasi tersebut, lanjut Erna, dapat dimanfaatkan untuk mengetahui faktor dan dampak dari pernikahan dini.
Mantan broadcaster TV ini berharap, agar peran masyarakat dan orang tua untuk waspada terhadap terjadinya pernikahan dini terhadap anak-anak mereka dengan berbekal pengetahuan agama yang lebih dalam untuk pencegahan kasus-kasus pernikahan dini tersebut.
“Saya sendiri tentunya sangat berharap agar setiap orang tua patut waspada, dengan cara kita harus kuat dari segi pengetahuan tentang Agama karena pernikahan dini ini sangat terkait dengan hal tersebut. Karena kebanyakan saya dengar kasus pernikahan dini gara-gara terpaksa. Itulah salah satu yang bisa disosialisasikan ajaran agama Wala Taqrabu Zina, jangan berkhawat, jangan berdua-duaan,”harapnya.
Ia juga berpesan, agar usia remaja sebisa mungkin menghindari hal-hal negatif saat menggunakan media sosial sebagai salah satu ruang dengan mudah memberikan pengaruh-pengaruh negatif terhadap anak-anak usia dini.(Yanti)