DPRD Bulukumba Soroti Realisasi Belanja Pembangunan yang Masih Rendah

  • Bagikan
Ketua Komisi B DPRD Bulukumba, Fahidin

BULUKUMBA, RAKYATSULSEL - Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bulukumba tahun 2022, terbilang masih rendah.

Memasuki triwulan kedua ini, belanja daerah masih berada diangka 30,11 persen. Sementara untuk belanja modal alias belanja pembangunan, DPRD Bulukumba pun menilai realisasi ini masih sangat jauh dari harapan.

Ketua Komisi B DPRD Bulukumba, Fahidin, kepada wartawan mengatakan belanja modal nyaris sama sekali tidak bergerak. Angkanya baru sekitar 0,62 persen.

"Rendahnya belanja pembangunan tentu sangat disayangkan. Kondisi seperti ini sepertinya baru terjadi. APBD kita sepertinya sulit bergerak. Padahal, belanja modal atau belanja pembangunan dari APBD menjadi salah satu stimulus penggerak roda ekonomi, tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat," beber Fahidin.

Legislator asal Fraksi PKB ini pun berharap kepada Pemerintah Bulukumba untuk mempercepat realisasi APBD 2022.

"Uang Pemda jangan terlalu lama disimpan dikas daerah. Uang Pemda perlu segera dibelanjakan agar roda ekonomi bergerak," tegasnya.

Ia mengatakan, pendapatan asli daerah (PAD) yang merupakan salah satu struktur APBD dipungut dari masyarakat, tujuannya digunakan untuk membangun.

Fahidin juga mengingatkan, memasuki triwulan kedua ini, seharusnya sudah masuk sisa perhitungan. Namun, rancangan sisa perhitungan juga belum diserahkan.

"Realisasi APBD Pokok 2022 masih rendah, apalagi ingin melakukan Perubahan APBD. Kita perlu melakukan sesuatu dan mengambil peran dan tanggungjawab masing-masing," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Bulukumba, Andi Irma Damayanti, kepada wartawan, mengaku serapan anggaran yang masih rendah, karena masih banyak
program atau kegiatan yang belum jalan.

"Serapan anggaran yang rendah terutama di bidang infrastruktur, mempengaruhi realisasi anggaran," ungkapnya.

Andi Irma juga menyampaikan, program pembangunan infrastruktur yang menelan anggaran yang cukup besar berada di triwulan dua dan ketiga. (Sal)

  • Bagikan