Sementara aktivis gerakan koperasi, Zulfery Yusal Koto atau Ferry Koto meminta pihak kepolisian menangkap mantan menteri pemuda dan olah raga (menpora) Roy Suryo terkait penyebaran foto editan patung Hindu mirip presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ferry Koto heran dia menduga-duga bahwa Roy Suryo mengalami gangguan jiwa. Dia bilang, jika tidak gangguan jiwa maka polisi perlu menangkapnya terkait pasal penistaan agama.
"Mantan menteri RS sedang sakit kah? Apa ada gangguan yang menyebkan otak dan nuraninya tak bisa bedakan lagi yang patut dan tak patut, Yang benar dan yang salah," kata Ferry Koto melalui cuitan Twitter-nya, @ferrykoto, dikutip Rabu 15 Juni 2022.
"Polisi perlu periksa. Kalau memang ada gangguan, rehab ke RSJ. Kalau tak ada, pidana dengan pasal penistaan atau kebencian SARA," ucapnya.
Ferry Koto mengatakan, dirinya tidak akan ikut menyebarkan twitt Roy. Sebab gambar tersebut sangat tak patut, yang dapat diduga sengaja menyebarkan penghinaan/Kebencian yang bernuasa SARA. Dia minta Polri memproses gambar tersebut.
"Proses lah hal ini. Jangan anggap sepele, karena akan memupuk kebencian di masyarakat" tuturnya.
Ferry Koto mengatakan, polisi tidak perlu proses oknum pertama yang mengedit foto tersebut. Yang harus diproses saat ini adalah Roy Suryo sebab dia yang ikut menyebarkan foto edita itu.
"Kenapa Polisi @DivHumas_Polri loncat ke soal "siapa pembuat" foto editan stupa?. Pasal 45a (2) jo 28 (2) UU ITE itu soal pidana "Yang menyebarkan" bukan soal yg membuat" katanya.
"Yang sebarkan dan buat gaduh adalah akun KRMT Roy Suryo, itu saja dulu yglang sudah jelas. Nanti baru lacak yang buat," ungkapnya.
Polisi saat ini tengah melakukan patroli siber guna mencari tahu siapa pertama kali mengunggah foto tersebut. Polri tengah memprofiling pengedit foto tersebut dengan menyinggung soal naiknya harga masuk ke situs warisan dunia tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya tengah mencari siapa pelaku yang telah membuat foto tersebut.
“Sedang didalami dan profiling oleh Siber,” katanya, Selasa, 14 Juni 2022. (fin)