TAKALAR, RAKYATSULSEL - Oknum wartawan Takalar dari media Pilihan Rakyat, Natsir Tarang mendapatkan perlakuan yang tak senonoh yang dilakukan oleh penyewa Ruko Kompleks Pasar Sentral Takalar, Herawati, Selasa (14/06/2022).
Perbuatan Herawati yang tidak dapat di terima oleh Natsir Tarang ini pun berbuntut panjang, setelah komunitas wartawan di Takalar melakukan advokasi untuk Natsir Tarang dan mengambil tindakan untuk melaporkan perbuatan penyewa Ruko Kompleks Pasar Sentral itu ke Polres Takalar.
"Kami bersama teman-teman sesama pekerja media telah melaporkan Herawati ke Polres Takalar, lantaran ulah yang bersangkutan (Herawati) dinilai telah melecehkan profesi jurnalis dalam mencari informasi," ungkap Natsir Tarang, Kamis (16/06/2022).
Natsir Tarang pun menjelaskan kronologi peristiwa yang dialaminya. Selasa (14/06/2022) kemarin, dia bersama temannya ingin melakukan konfirmasi terkait izin penambahan luas Ruko yang disewa Herawati yang notabanenya Ruko tersebut diketahui milik Pemerintah Kabupaten Takalar.
"Namun Herawati langsung naik pitam dan menjawab bahwa ada surat izin dari Pemda melalui Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Setelah itu, kami mempertanyakan dimana bukti fisik suratnya dari Dinas tersebut, Herawati langsung mengusir kami dengan melemparkan handuk ke kami," jelas Natsir Tarang.
Hal tersebut menjadi sorotan media lantaran diketahui ruko yang disewa Herawati tersebut merupakan tanah milik negara, sehingga dinilai seenaknya menambah bangunan. Apalagi dari pantauan di lapangan, penambahan bangunan ruko tersebut masuk ke jalan menuju lods pasar, sehingga menyebabkan akses jalanan menjadi sempit, apalagi kalau hari pasar tiba.
"Selain itu, Herawati juga dengan nada berteriak mengatakan saya tidak mau berurusan dengan wartawan karena saya sering ditipu wartawan. Ucapan "sering ditipu wartawan" inilah yang menjadi ketersinggungan teman-teman di Takalar. Kami juga mempertanyakan siapa wartawan yang dimaksud yang sering menipu, kapan, dan bentuk penipuannya bagaimana. Namun Herawati kembali tidak bisa memperlihatkan bukti-bukti yang dia lontarkan," kesal Natsir Tarang.
Pernyataan Herawati ini pun langsung disikapi oleh Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Takalar, Hasdar Sikki. Dirinya menyatakan siap mendampingi teman-teman wartawan yang telah dilecehkan, untuk segera melaporkan Herawati di Polres Takalar.
"Kami tak menerima apa yang ditudingkan ke teman-teman wartawan di Takalar, apalagi tanpa bukti. Sehingga kami memilih menempuh jalur hukum dengan melaporkannya ke Polres Takalar. Kami berharap kepada Polres Takalar agar kiranya dapat secepatnya memproses laporan tersebut. Sebab, Herawati ini terkesan telah mencederai profesi wartawan," tegas Hasdar Sikki. (Tiro)