"Belum ada rekonstruksi, dari mana kamu tahu ada rekonstruksi. Belum ada dilaksanakan rekonstruksi, masih dipersiapkan, berapa adegan itu belum juga disampaikan," kata Komang pada wartawan.
Dari informasi yang dihimpun Harian Rakyat Sulsel, rekontruksi berlangsung di belakang Mapolda Sulsel sekitar pukul 11.00 WITA. Rencananya rekontruksi akan dilanjutkan di Jalan Sembilan, Kecamatan Bontoala namun batal. Lokasi tersebut merupakan posko anggota Satuan Narkoba Polrestabes Makassar.
Foto dan video yang diterima Harian Rakyat Sulsel memperlihatkan, enam orang tersangka menggunakan baju tahanan berwarna merah. Beberapa adegan pun terlihat diperagakan, seperti motor terjatuh. Diduga apa yang diperagakan dalam rekonstruksi ini adalah detik-detik penangkapan almarhum Arfandi.
Salah seorang saksi yang mengaku mengetahui kejadian pembunuhan Arfandi yang sempat diwawancara Harian Rakyat Sulsel menyampaikan dalam rekonstruksi terdapat beberapa perbedaan dengan kejadian yang diketahui. Dalam peragaan rekontruksi ada adegan pada saat kejadian disebut dihilangkan.
"Saya tidur di motor dengan yang satu lagi itu masalah pistolnya. Yang dikasi tidurnya itu banyak yang tidak diambil dari awalnya dan yang kedua juga itu kasus pemukulan pistol juga tidak diakui yang seakan-akan tidak terjadi," ujarnya.
"Yang dipukul kepala bagian belakang. Ada tiga adegan yang tidak sesuai itu yang pertama. Itu yang di kerumunan polisi dia tidak tampilkan dan kedua dia juga tidak tampilkan di atas motor yang saya lihat satu kali lehernya, sama pemukulan pistol," tambahnya.
Kemudian, kata dia, rekonstruksi tampak ada adegan Arfandi disuruh push up namun saat kejadian personel menyerempet korban dan menendang motor korban sehingga jatuh.