MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sebanyak 393 jemaah haji kloter pertama embarkasi Makassar diberangkatkan ke Tanah Suci. Prosesi pelepasan digelar di aula Mina Asrama Haji Makassar, resmi diberangkatkan ke Tanah Suci, Jumat (17/6/20221).
Pelepasan jemaah haji kloter pertama ini ditandai dengan penyerahan bendera merah putih oleh Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat kepada ketua kloter 1 Ramli Rasyid.
Turut hadir Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Hilman Latif, Anggota DPR RI Samsu Niang, serta Ketua Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Makassar yang juga menjabat sebagai Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulsel, Khaeroni.
Dalam laporannya, Khaeroni menyebut 7234 Jamaah Calon Haji akan diberangkatkan melalui Embarkasi Makassar, dimana 7119 merupakan para jamaah haji, 7 Pembimbing KBIHU, 34 Petugas Haji Daerah dan 74 PPIHU.
"Waiting list di Sulsel sebanyak 246.932 dan berdasarkan kuota normal haji waiting per kabupaten rata-rata 34 tahun," tuturnya.
Diterangkan Khaeroni, kloter pertama yang akan berangkat 00.30 WITA diisi 393 jemaah haji yang dari Kota Makassar 209 orang, Kota Parepare 61 orang dan JCH Kabupaten Soppeng 119 orang.
Sementara Dirjen PHU Kemenag RI Hilman Latif mengungkapkan bahwa Jamaah Haji tahun ini adalah orang istimewa karena pemberangkatan ibadah dua tahun tidak pernah dilaksanakan.
"Tidak mudah melaksanakannya. Untuk tahun ini bukan hanya masa pandemi tetapi berbagai hal harus kita hadapi teruatama untuk perbaikan layanan di tanah suci," ungkapnya.
"Kalau kita hitung, biaya jamaah haji untuk Sulsel diatas 100 juta tahun ini, tetapi jemaah hanya membayar 38 juta. Lebihnya tanggung jawab kami, karena kami yang mengantarkan bapak dan ibu ke tanah suci," dia menambahkan.
Hilman Latif menegaskan agar jemaah bisa menjaga nama baik bangsa dan negara terutama Sulawesi Selatan. "Jangan lakukan hal-hal yang tidak terpuji. Kita bisa selfie tetapi jangan membawa poster karena bisa bisa ditangkap dan berbulan-bulan prosesnya. Hal sepele tetapi karena kebiasaan kita bawa spanduk, poster seperti naik umrah," tegasnya.
Di tempat yang sama, anggota Komisi VIII DPR Samsu Niang RI menjelaskan bahwa fasilitas jemaah haji selama di tanah suci telah ditambahkan dan terus perbaiki berikut pelayanan makanan dan transportasi.
"Masa pemberangkatan haji 41 hari dengan makan tiga kali sehari, dimana menu makanan dibagi tiga zona zona barat, tengah dan timur sesuai dengan lidah jamaah seperti di tanah air. Beritu pula dengan layanan transpotasi yang semuanya baru dan telah disiapkan", jelasnya.
Pada akhir seremoni pelepasan, Sekretaris Daerah Prov. Sulsel, Abdul Hayat Gani mengungkapkan bahwa Pemprov Sulsel senantiasa mengawal jemaah dalam pelaksanaan ibadah haji.
"Kami selalu mengawal para jamaah dalam melaksanakan ibadah haji sehingga dengan layanan yang terbaik bapak ibu dapat melaksanakan ibadaha haji dengan baik pula. Kami harapkan bisa mengedepankan kedisiplinan terutama disiplin menjaga kesehatan. Sehat kembali ke tanah air dan menjadi haji mabrur," harapnya. (*)