Fordakom PTKIN se-Indonesia di Makassar, Hasilkan Pengembangan Kualitas SDM Dosen Hingga Pertukaran Pembelajaran

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Forum Dekanat Dakwah dan komunikasi (Fordakom). Musyawarah Nasional ke II forum Dekan dakwah dan komunikasi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia berlangsung di Makassar berlangsung efektif dan efesien.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) II Forum Dekan FDK se-Indonesia, dilaksanakan selama tiga hari, 15 hingga 17 Juni 2022. Ditutup secara resmi di Eujab Wali Kota Malassar, Baruga Angin Mamiri, Jumat (17/6/2022).

Dekan FDK UIN Alauddin Makassar yang sekaligus penanggung jawab acara, Firdaus Muhammad mengatakan, sebagai tuan rumah kegiatan bergengsi ini, mendapat respon, apresiasi dan bantuan dari pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/kota.

"Terima kasih kepada semua pihak atas bantuan. Apresiasi luar biasa dukungan Pemprov Sulael, Pemkot Makassar, Pemkab Gowa serta Pemkab Maros," ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan Fordakom ini, dihadiri 33 Kampus perwakilan Dekan FDK-PTKIN se-Indonesia. Dan diikuti 269 peserta dari berbagai daerah.

Munas ke II Fordakom setalah disepakati memilih Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Dr.Achmad Syarifuddin, MA sebagai ketua, dan dirinya Dekan FDK UIN Alauddin Makassar, Firdaus Muhammad sebagai Sekretaris.

"Pada acara forum tersebut. Ada beberapa poin kami bicarakan dan dihasilakn tentang pengembangan kulaitas SDM Dosen untuk lulusan dan jejaring," jelasnya.

Firadus menuturkan, dalam poin-poin pembahasan. Juga mengenai Kampus Merdeka dan merdeka belajar, merupakan bagian dari kebijakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang memberikan kesempaatan bagi mahasiswa dan Dosen untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

"Kita juga bica kampus merdeka dan merdeka belajar, memotivasi Perguruan tinggi fakultas dakwah se-indoesia misalnya pertukaran dosen mereka (di Jawa) mengajar di (sini Makassar) atau dosen kita mengajar disana. Serta bagaimana pertukan pembelajaran mahasiswa," tuturnya.

Dalam rangka peningkatan Akreditasi daei A menuju menuju unggul. Menjadi bagian dari urgensi pembahasan di kegiatan tersebut. Dia menyampaikan, yang terpenting dari proses akreditasi adalah bagaimana membangun mutu di sebuah perguruan tinggi yang baik.

"Tentu banyak hal kami lakukan ke depan, melanjutkan yang sudah ada kepengurusan sebelumnya.
Penguatan pada fisitasi atau akreditasi sekarang makin berat akreditasi A. Dengan elaborasi traspormasi akreditasi unggul. Itulah marwah organisasi perguruan tinggi," pungkasnya.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan hajatan Seminar Internasional Syekh Yusuf yang dilaksanakan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar selaku tuan rumah.

"Kami menyelenggarakan seminar internasional Syekh Yusuf. Mendapat perhatian luar biasa, sosok pahlawan nasional ini berdakwah memperjuangkan Indonesia. Diakui di Indonesia dan luar negeri, kita ingin mengilhami anak muda ke depan," tutup dia.

  • Bagikan

Exit mobile version