LUWU UTARA, RAKYATSULSEL - Pelaksanaan Jambore Nasional (Jamnas) Arus Deras Sungai Rongkong di Desa Pararra Kecamatan Sabbang Provinsi Sulawesi Selatan tinggal menghitung hari.
Berbagai persiapan terus dilakukan panitia penyelenggara bersama Pemerintah Daerah Luwu Utara. Diperkirakan peserta Jamnas Arus Deras akan terus berdatangan dari berbagai daerah.
Kegiatan yang dilaksanakan Perhimpunan Penggiat Arus Deras Sulawesi Selatan dan didukung Basarnas Sulsel, Pemda Luwu Utara, KONI Luwu Utara, FAJI Luwu Utara, KNPI Luwu Utara, dan ORARI Lokal Luwu Utara, ini akan dilaksanakan pada 24 – 26 Juni 2022, dan akan dimeriahkan berbagai jenis kegiatan.
Salah satu kegiatan pariwisata yang dilakukan, Camping Ground Pesona Luwu Utara. Kegiatan ini diharapkan akan menarik para penggiat pariwisata di Indonesia, khususnya Sulsel.
Kepala Disporapar, melalui Kabid Pariwisata, Bulan Masagena, mengatakan bahwa Camping Ground dilaksanakan untuk menghidupkan pariwisata di Desa Pararra, Sabbang.
“Kita ingin menghidupkan pariwisata di desa ini. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk menghidupkan pariwisata, dan menjadi salah satu sumber penghasilan di desa ini,” kata Bulan belum lama ini di Desa Pararra, Sabbang.
Saat ini, sebut Bulan, sudah ratusan tenda yang akan terpasang di lokasi Camping Ground. “Pendaftar yang mendaftar secara daring itu sudah ratusan tenda. Ada yang berasal dari Makassar, Toraja, Parepare, Luwu dan Luwu Utara,” ungkap Bulan.
Bagaimana cara berpartisipasi dalam kegiatan Camping Ground Pesona Luwu Utara? Bulan berharap, calon peserta mengisi daftar melalui link https://forms.gle/93RrcBEvCCfPej1W8.
“Jika ada yang ingin bgabung memasang tenda, kita harapkan untuk mendaftar secara daring terlebih dahulu, karena dari situ kami bisa mendata dan mengatur lokasinya,” terang dia.
“Dari situ kami bisa tahu berapa tenda yang akan kita tempatkan di sana, kemudian di posisi mana saja untuk tenda kapasitas 4 orang dan 2 orang. Saya kira ini penting,” sambungnya.
Bulan membeberkan bahwa Camping Ground ini nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan lagi. “nanti kami akan hadirkan hiburan berupa band akustik, kemudian ada permainan, dan pastinya kita menyiapkan hadiah hiburan,” imbuhnya.
Tak kalah pentingnya, lanjut Bulan, untuk menghidupkan desa Pararra, para ibu yang memiliki jualan tradisional diharapkan dapat berpartisipasi untuk menjual dagangannya.
“Dengan adanya kegiatan ini, para ibu yang memiliki jualan tradisional, baik berupa kuliner atau makanan khas lainnya agar bisa ditampilkan, sekaligus bisa menjadi oleh-oleh yang bisa dibawa pulang para tamu yang hadir,” harap Bulan.
“Sengaja kita membuka ruang bagi masyarakat berjualan, karena kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan semata atau hanya ikut meramaikan saja, tetapi ada nilai ekonomis yang bisa didapatkan warga Sabbang, khususnya warga Pararra,” pungkasnya. (*)