MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sekertaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, menghadiri Kick Off Program Literasi Keuangan Mahasiswa KKN Universitas Hasanuddin (Unhas), yang digelar di Baruga Prof Baharuddin Lopa, Kampus Unhas, Makassar, Senin, 20 Juni 2022.
Kick Off tersebut ditandai dengan penyematan atribut KKN oleh Sekda, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Sulawesi, Maluku dan Papua Darwisman, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan Causa Iman Karana, dan Direktur Alumni dan Penyiapan Karir Unhas Abdullah Sanusi, kepada para mahasiswa yang akan menjalani KKN, sebagai Agen Literasi Keuangan Unhas.
Abdul Hayat mengapresiasi program Literasi Keuangan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Unhas yang akan digelar pada Juni hingga Agustus nanti.
"Saya mengapresiasi pelaksanaan ini, luar biasa ini inovatif, produktif yang kurang lebih sama dengan visi misi gubernur, yakni inovatif, produktif, kompetitif, daya saing, dan berkarakter," jelasnya.
Menurutnya, dengan mengusung tema Bangkitkan Literasi Keuangan Melalui Mahasiswa Berprestasi, yang menjadi poin dari tema tersebut yakni tidak ada negara maju tanpa pendekatan perbankan yang dilakukan melalui literasi yang tujuannya memberikan sosialisasi, edukasi dan lain sebagainya.
Dari kegiatan KKN ini, kata Abdul Hayat, menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk mengambil bagian mengenalkan kepada masyarakat terkait dengan literasi keuangan melalui edukasi, baik itu mengenai investasi maupun industri keuangan.
"Dengan literasi itu, maka tidak ada lagi masyarakat kita yang dibodoh-bodohi termasuk jemaah haji dibodoh-bodohi juga, nyetor tapi tidak naik haji. Inilah bagian penting teman-teman mengambil bagian mengenal lebih jauh sehingga menjadi agen, door to door ke masyarakat ketika melakukan KKN," terangnya.
Sementara itu, Direktur Alumni dan Penyiapan Karir Unhas, Abdullah Sanusi, menjelaskan, program literasi keuangan ini merupakan inisiasi dari OJK bersama Unhas untuk membangkitkan literasi keuangan.
Menurutnya, berdasarkan data dari OJK tingkat literasi masyarakat terkait dengan keuangan, khususnya bagi masyarakat di tingkat pedesaan masih pada angka 30 persen. Sehingga, masyarakat dianggap perlu mendapatkan edukasi terkait dengan literasi keuangan baik berupa investasi maupun terkait dengan program industri keuangan.
"Pada bagian ini kami dari Universitas Hasanuddin melalui aktivitas Kuliah Kerja Nyata, yang Insya Allah akan diikuti oleh mahasiswa kami pada gelombang 108 ini," ungkapnya.
Abdullah juga berharap peran mahasiswa melalui KKN ini sebagai upaya kecil ini dalam membantu dan membangkitkan literasi keuangan di Sulsel, dan juga membantu progress literasi keuangan yang lebih baik di Indonesia secara umum," ungkapnya. (*)