MAROS, RAKYATSULSEL - Bencana angin puting beliung yang terjadi pada Kamis, 16 Juni 2022 lalu telah menyebabkan banyak rumah warga di dua (2) kelurahan di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros mengalami rusak parah. Dua kelurahan yang mengalami kerusakan cukup parah yakni Kelurahan Baju Bodoa dan Kelurahan Minasa Baji.
Musibah yang terjadi secara tiba-tiba itu menyita perhatian banyak pihak, salah satunya adalah Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) bersama Unit Pengumpul Zakat (UPZ) KAHMI Maros.
MD KAHMI dan UPZ KAHMI Maros sebelumnya telah melakukan survey langsung ke lokasi bencana pada Jumat, 17 Juni 2022 atau sehari setelah kejadian dan bertemu dengan para korban serta pemerintah setempat, dan menanyakan kebutuhan yang paling dibutuhkan saat ini.
Setelah bicara langsung dengan para korban dan pemerintah setempat, Ketua MD KAHMI Maros, Yunus Tiro mengakatakan bahwa yang paling dibutuhkan warga saat ini adalah bahan material untuk segera memperbaiki kerusakan akibat terjangan angin puting beliung.
"Mayoritas yang rusak adalah bagian atap bangunan, ada yang sampai rusak parah, semua atapnya hilang", kata Yunus.
"Oleh karena itu kami bantu perbaikan beberapa rumah dan tempat ibadah yang mengalami kerusakan cukup parah sampai kondisinya normal kembali, kami menyalurkan bantuan berupa seng dan balok", tambah mantan anggota DPRD Provinsi Sulsel itu.
MD KAHMI dan UPZ KAHMI Maros menyalurkan bantuan kepada korban bencana angin puting beliung, Senin, 20 Juni 2022. Untuk tahap pertama, sebanyak delapan (8) rumah dan satu (1) masjid yang mendapat bantuan.
"Untuk tahap pertama ini, kami bantu delapan rumah dan satu masjid, termasuk dua (2) rumah kader HMI Maros yang turut menjadi korban bencana tersebut", kata Yunus.
Rencananya MD KAHMI bersama UPZ KAHMI Maros akan menyalurkan bantuan tahap kedua.
"Kami sementara menghimpun bantuan dari keluarga besar HMI dan KAHMI Maros, setelah terkumpul, insyaallah akan ada penyaluran bantuan tahap dua", katanya.
Yunus berharap agar kelompok masyarakat yang lain melakukan langkah yang sama dengan KAHMI Maros, dengan fokus memperbaiki beberapa unit rumah yang mengalami kerusakan. Dia menilai, dengan begitu maka semuanya akan cepat tertangani.
"Sebaiknya bantuan berupa makanan dan pakaian dikurangi, karena sebenarnya masyarakat disana tidak kekurangan makanan dan pakaian, masing-masing fokus saja perbaiki beberapa rumah yang rusak sesuai kemampuan. Apalagi hujan sewaktu-waktu akan turun dan membuat penghuni rumah basah, saya kira itu paling urgent saat ini, sehingga semuanya cepat tertangani", pungkasnya.
Untuk diketahui, pemerintah daerah Kabupaten Maros telah bergerak cepat merespon bencana alam tersebut dengan memberi bantuan berupa terpal kepada masyarakat. (*)