2022, Prevalensi Stunting di Kabupaten Gowa 4,7 Persen

  • Bagikan
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Saksikan Penandatanganan Percepatan Penanganan Stunting di Kabupaten Gowa

Lanjut Adnan, persoalan stunting ini menjadi hal yang sangat penting diselesaikan untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan berkualias. Menurutnya untuk membangun SDM yang berkualiatas maka dibutuhkan SDM yang sehat.

Apalagi kata Adnan, SDM yang baik sangat dibutuhkan untuk menuju bonus demografi dan Indonesia Emas di Tahun 2045 atau 100 tahun Indonesia setelah merdeka.

Untuk membentuk SDM yang baik harus dimulai sejak dini, bahkan mulai dari dalam kandungan hingga lahir, inilah waktu yang sangat penting untuk membangun SDM yang baik.

“Kita tidak akan mungkin bisa membangun SDM yang baik kalau masyarakat kita, generasi kita stunting. Tidak mungkin kita bisa membangun SDM yang hebat, skill yang bagus, komptensinya bagus kalau masih banyak stunting yang kita temukan di wilayah Kabupaten Gowa,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gowa mengatakan untuk mempercepat penurunan stunting, Pemkab Gowa telah membentuk TPPS di 18 Kecamatan, Desa dan Kelurahan di Kabapaten Gowa.

“Dengan adanya TPPS tersebut diharapkan agar pihak pemerintah di setiap jenjang wilayah dapat bekerja lebih fokus dan terarah untuk menanggulangi masalah stunting ini,” ujarnya.

Selain itu, Kr Kio juga menyebutkan saat ini Kabupaten Gowa memiliki 590 Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari 1770 kader. Tim ini tergabung dari tenaga bidan, kader PKK dan kader KB.

“Agar upaya TPPS ini dapat berjalan maksimal, maka kami harapkan dukungan penuh dari Bapak Bupati Gowa sebagai Ketua Pengarah, agar semua SKPD, camat, lurah dan kepala desa dan tim lainnya yang terlibat dapat bekerja aktif dengan menganggarkan program dan kegiatan yang sesuai dan tepat sasaran,” terangnya.

  • Bagikan