"Akan terus ada mutasi dan promosi. Tapi yang penting kita harus meningkatkan skill kita, karena perubahan akan terus ada," ujar Syamsari Kitta.
"Apa yang terjadi beberapa tahun lalu sudah tidak relevan dengan masa sekarang. Bahkan apa yang terjadi tahun lalu tidak relevan dengan tahun ini," tambahnya.
Orang nomor satu di Takalar tersebut mencontohkan, keberadaan tenaga honorer di pemkab, yang tahun lalu masih diperbolehkan, tapi aturan tahun depan dengan pola outsourcing.
Olehnya itu, Bupati Takalar mengajak para pejabat khususnya yang baru dilantik untuk memikirkan bagaimana nasib para tenaga honorer yang jumlahnya kurang lebih 6000 orang ini.
"Ini yang perlu dipikirkan. Kalau kita ingin sukses menghadapi perubahan maka kita harus memiliki daya saing," katanya.