POLMAN, RAKYATSULSEL - Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar geram dengan adanya pondok pesantren (ponpes) yang menahan Surat Keterangan Lulus (SKL) peserta diduik. Itu, lantaran siswa memiliki tunggakan.
Diketahui, salah satu ponpes di Polman menahan dan tidak memberikan SKL ke siswa berinisial RF (16) lantaran menunggak pembayaran sekolah.
Terkait hal tersebut, Bupati Polman geram dengan sikap pengelola menjadikan ponpes lahan bisnis.
"Jangan dong pondok pesantren dijadikan lahan untuk berbisnis. Saya tau di situ ada bisnis tapi kan ada juga yang namanya kemanusiaannya," ujar Andi Ibrahim Masdar, Kamis (23/6).
"Saya sangat menyayangkan ada Pondok Pesantren seperti itu, saya tidak menyangka pihak pondok akan berbuat seperti itu sesama manusia," tambahnya.
Saat mengetahui alasan Pondok Pesantren tidak memberikan SKL ke RF lantaran belum melunasi kewajibannya selama 13 bulan, Bupati Polman berjanji akan membantu melunasi tunggakan orang tua RF.
"Nanti saya bayarkan. Kasian kalau anak-anak kita tidak sekolah," tukasnya. (Sudirman)