MAROS, RAKYATSULSEL - Pertarungan posisi ketua pada Mubes Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMAN 1 Maros tampak hanya akan diikuti angkatan 1990-an, tanpa bakal calon dari angkatan milenial (mulai angkatan 2000). Setidaknya hingga menit-menit akhir jelang pendaftaran ditutup Kamis malam, 24 Juni 2022.
Namun pukul 21.12 Wita, 18 menit sebelum panitia membereskan map-mapnya dari meja sekretariat di Warkop Al Fayyadh, Maccopa, angkatan 2006 datang, lengkap dengan kandidatnya, Faradillah Usman.
Jelang 21.30 Wita, datang perwakilan Edi Supriyadi Budiman, angkatan 2003. Nyaris terlambat, bahkan sempat tak bisa mendaftar.
Munculnya dua kandidat milenial pada menit-menit akhir membuat konstalasi diprediksi berubah.
“Tentu kita dari 2000-an punya basis besar juga,” ucap Wahyudi AT, ketua Angkatan 2005.
Lantas, apa yang ditawarkan kandidat angkatan milenial? Faradillah menuturkan, satu yang pasti adalah kesegaran ide dan tenaga untuk mengeksekusinya.
“Namun ikutnya kami jelas atas restu para senior juga. Awalnya kami sempat menyimpan kembali CV untuk dibawa mendaftar. Namun cukup banyak alumni, terkhusus dari milenial yang menitip harapan,” kata Faradillah.
Ketua Harian Kwarcab Pramuka Maros itu menambahkan, tidak banyak romantisme masa lalu yang bisa anak muda tawarkan. Namun gagasan yang bertumpu pada situasi kekinian dan proyeksi ke depan dianggapnya justru yang paling dibutuhkan IKA Smansa Maros.
“Di luar ada selentingan, anak milenial punya saldo tabungan berapa? Sanggup tidak membiayai ikatan alumni? Kami mendengarnya sambil miris. Sebab bukan di situ esensinya. Izinkan kami yang muda ikut berproses bersama IKA Smansa, namun sembari menaruh hormat sebesar-besarnya kepada para senior,” sambungnya.