MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Universitas Muslim Indonesia genap berusia ke-68 tahun pada Rabu (23/6/2022).
Perayaan milad setengah abad lebih itu, dipusatkan di Auditorium Al Jibra kampus UMI, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Kamis (23/6/2022) pagi.
Ketua Ikatan Alumni UMI Wilayah Jabodetabek, Andi Muzakkir Aqil menyampaikan selamat untuk almamaternya.
Muzakkir mengatakan, 68 tahun UMI telah berkiprah dan mencatatkan begitu banyak dedikasi bagi bangsa dan negara.
"Begitu banyak alumni dengan beragam bidang keilmuan dan kompetensi yang telah berhasil ditempa oleh almamater hijau," katanya.
Muzakkir mengatakan UMI telah melahirkan puluhan ribu alumni yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Bahkan hingga ke kancah internasional.
Ia mengungkapkan, alumni UMI mampu bersaing dengan lulusan kampus lain hingga ke wilayah Jabodetabek.
"Kita bangga dan patut bersyukur atas capain itu semua. Selaku Ketua IKA UMI JABODETABEK, saya mengucapkan selamat Dies Natalis UMI ke 68. Semoga semangat pengabdian dan bakti pada bangsa terus terpatri pada diri kita semua," katanya.
Andi Muzakkir Aqil memimpin Ikatan Alumni (IKA) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Koordinatorat Jabodetabek sejak 4 Juni 2022.
Andi Muzakkir adalah alumnus Ilmu Hukum UMI angkatan 1999. Saat ini menekuni profesi sebagai advokat di AMS Law Office.
Muzakir menyatakan komitmennya menjadikan IKA UMI Jabedetabek sebagai organisasi yang menghimpun para alumni di ibukota.
Baginya IKA UMI harus mengambil peran membuka networking bagi para alumni di berbagai bidang. Ia ingin menunjukkan bahwa alumni UMI mampu tampil bersaing dan tidak kalah dengan alumni dari perguruan tinggi lain.
"UMI banyak melahirkan alumni-alumni andal yang telah mengabdi untuk bangsa. Kita berharap dengan berbagai bidang keahlian dan latar belakang yang terhimpun di dalamnya, IKA UMI Jabodetabek bisa mengharumkan nama baik almamater hijau," kata Muzakkir.
Sejak pandemi Covid-19 melanda negeri awal 2020 lalu, Muzakkir mendirikan yayasan sosial yang dinamai Amal Foundation yang terletak di Jalan Abu Bakar Lambogo, kota Parepare.
Yayasan ini diresmikan oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI), Andi Samsan Nganro pada sabtu (22/05/2021) lalu.
Andi Muzakkir Aqil mengatakan, Amal Foundation ini pada dasarnya merupakan yayasan bersama dengan rekan-rekannya yang memiliki background aktivis yang selalu diajarkan untuk peka dengan kondisi sosial.
“Awalnya kami hanya aktif melakukan kegiatan sosial. Hingga kami berpikir bahwa alangkah baiknya jika ada wadah yang menaungi. Muncullah ide untuk mendirikan yayasan. Di sisi lain juga kami rindu waktu kepengurusan di HIPMI Pare untuk melakukan kegiatan sosial,” ucapnya.
Apalagi pada masa-masa puncak pandemi Covid-19 dimana hampir seluruh masyarakat terdampak secara ekonomi.
“Akhirnya terbentuk yayasan yang kami sebut Amal Foundation yang bersentuhan langsung dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM)," jelasnya.
Untungnya saat itu respons sejumlah UMKM positif setelah secara intens dilakukan beberapa diskusi, pelatihan dan juga dukungan walaupun tak seberapa yang hasilnya disisihkan untuk yayasan.
“Dari sisanya itulah kita buat untuk kegiatan sosial. Misalnya kegiatan pembagian sembako, kalau ada bencana kita bantu. Kegiatan Ramadhan kemarin dan sempat kemarin kita lakukan pasar murah,” tambah Muzakkir.
Lanjut kata dia, sebagai yayasan yang baru seumur jagung dan dengan modal yang terbatas, ia mengakui belum mampu seperti yayasan sosial lainnya yang bisa membagikan sembako secara gratis.
Sehingga, pihaknya lebih memilih menggelar pasar murah. Memanfaatkan momentum kelangkaan minyak goreng beberapa waktu lalu dengan berupaya agar pasar murah ini betul-betul tepat sasaran.
Muzakkir percaya, semakin ia banyak memberi, maka semakin banyak yang akan dia dapatkan sesuai dengan ajaran orangtuanya selama ini.
“Ketika kau membantu, kau membantu dirimu. Dan itu saya tanamkan. Akhirnya berjalan. Dan memang sulit memberikan keyakinan. Awalnya hanya satu dua orang. Karena saya dengan keluarga sering melakukan jumat berkah makanya saya alihkan kesana,” pungkasnya. (*)