MAROS, RAKYATSULSEL - Kabupaten Wajo punya kekayaan sumber daya alam (SDA), baik darat maupun laut, yang melimpah. Hasilnya sudah pun terlihat yang membawa daerah berjuluk Bumi Lamaddukelleng ini menjadi salah satu lumbung pangan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Namun, bukan berarti tidak perlu pengembangan lagi.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, dalam gelaran Pra Pekan Nasional (Penas) di Kabupaten Maros dan dibuka langsung Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menuturkan potensi Wajo yang bisa dikembangkan ke depannya.
Olehnya, kepala daerah bergelar doktor ini meminta kepada para pengurus Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Wajo memanfaatkan betul Pra Penas untuk mendapatkan informasi sekaligus berbagi ilmu dengan dengan KTNA dari seluruh pelosok negeri, khususnya untuk pengembangan pertanian dan perikanan.
"Begitu juga jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Wajo, bersama penyuluh masing-masing agar memanfaatkan momen ini untuk belajar, sharing, serta mendapatkan ide terbaik agar bisa ditularkan kepada petani dan nelayan kita," ucap Amran Mahmud yang hadir langsung dalam pembukaan Pra Penas. Gelaran ini akan berlangsung 25-27 Juni 2022 dan dihadiri ribuan ketua dan anggota KTNA se-Indonesia.
Di sela-sela kegiatan, Amran Mahmud menuturkan bahwa potensi pertanian dan perikanan yang dimiliki Wajo melimpah. Untuk pertanian, Wajo memiliki sekitar 101 ribu hektare lahan pertanian padi dengan rata-rata produksi padi per tahun sekitar 800 ribu ton.
"Kita berharap agar produksi padi kita ke depannya bisa mencapai angka satu juta ton. Kita optimis, dengan keseriusan para petani serta pendampingan penyuluh ditambah dengan dukungan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, ini bisa kita capai," ucap Amran Mahmud.
Begitu juga, lanjut Amran Mahmud, potensi perikanan yang dimiliki Wajo yaitu 103 panjang garis pantai dan Danau Tempe serta beberapa perairan lainnya. "Ketika ini bisa dimanfaatkan dengan baik dengan metode, sentuhan inovasi, dan teknologi yang tepat tentu akan meningkatkan perekonomian masyarakat," ucapnya.
"Apalagi jika didukung dengan penerapan program unggulan kita yaitu integrated farming system yang menggabungkan berbagai komoditi di dalam satu areal. Tentu ini akan meningkatkan jumlah dan jenis produksi yang bermuara pada peningkatan penghasilan," tambahnya.
Amran Mahmud berharap setelah mengikuti Pra Penas ini, baik KTNA maupun penyuluh perikanan dan pertanian, khususnya dari Wajo akan mendapatkan wawasan, metode, dan ilmu baru untuk pengembangan pertanian dan perikanan.
Dalam seremoni pembukaan, Mentan SYL menyemangati para anggota KTNA. "Tujuan kita berkumpul hari ini adalah emosional, hati, dan tekad bahwa Indonesia akan bertahan besok dalam krisis apa saja karena kita ada mendukungnya," ucap Mentan SYL.
Melalui Pra Penas ini, Mentan SYL juga meminta kepada para kepala daerah baik, baik provinsi maupun kabupaten/kota, untuk memperbaiki lumbung pangan masing-masing.
"Sekali lagi, atas nama Bapak Presiden (Joko Widodo), saya minta kepada para gubernur, bupati, dan wali kota agar turun tangan untuk memperbaiki lumbung pangan masing-masing. Maksimalkan segala potensi yang ada, maksimalkan KTNA, juga ada Kredit Usaha Rakyat (KUR) sekitar Rp100 triliun, termasuk DAK (dana alokasi khusus) dari Kementan, manfaatkan untuk itu. Mari kita jaga ketahanan pangan nasional," ucapnya. (*)