Sementara, Narasumber, Prof Nasir memaparkan, perguruan tinggi yang berubah menjadi PTN BH bukan entitas di luar negara, melainkan sepenuhnya milik negara.
Perjalanan untuk suatu perubahan, bertransformasi ke arah yang lebih baik tentu tidak mudah. Seperti halnya peralihan status UNM ke PTN-BH, memerlukan kerja keras dan juga kerja sama untuk meraih tujuan tersebut.
Menurutnya, ada beberapa aspek yang menjadi fokus untuk berubah menjadi PTN BH, diantaranya menyelenggarakan mutu kualitas pendidikan yang baik.
Mengelola organisasi dengan prinsip tata kelola yang baik. Selanjutnya transparansi, sebab laporan keuangan nanti melibatkan mahasiswa. Kemudian sistem pelaporan, pertanggungjawaban serta responsiblity.
"Perkembangan UNM sangat luar biasa di tangan Prof Husain Syam. Saya berterima kasih kepada Rektor UNM," ujar Prof Nasir.
Kata Prof Nasir, banyak potensi dari PTN BH yang bisa digali untuk pengembangan universitas, baik dalam hal kesejahteraan pegawai, mahasiswa dan lainnya. Bahkan, pengelolaan aset akan kembali kepada universitas itu sendiri melalui PTN BH.
Sehingga, seorang rektor harus mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) akademik, keuangan dan stake holder di dalamnya.
"Memenuhi standar minimum keuangan yang harus visible dan Berperan dalam pembangunan ekonomi. Ini hal yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi PTN BH. Harus pula meningkatkan standar akreditasi. Sehingga jika sudah PTN BH akan jauh lebih maju dan terbuka. (*)