Kabupaten Luwu Utara sendiri menghadirkan Kepala DP2KUKM Andi Zulkarnain, Kabag Organisasi Muhammad Hadi, Inovator Kejar Stunting Nisma, Kabid Inovasi Bappelitbangda Aisyah, serta dua orang Tim Pelaksana Warkop Indah, Muhammad Yusuf dan Lukman. Tim ini didampingi satu orang perwakilan dari USAID ERAT, Bahar.
Tim Diskusi Kelompok Kabupaten Luwu Utara berhasil menggagas, mengusulkan dan mencoba menghadirkan tiga inovasi penanganan stunting di Luwu Utara, yaitu Tablet Indah, SADIS TA dan Kepo Ga Sih. Tiga calon inovasi Luwu Utara adalah hasil diskusi yang coba akan diimplementasikan Perangkat Daerah terkait.
Kabag Organisasi, Muhammad Hadi, berharap tiga calon inovasi baru ini akan segera ditindaklanjuti dan diharapkan menjadi pemicu utama dalam menurunkan angka stunting di Sulawesi Selatan, khususnya di Luwu Utara.
“Kita telah memformulasikan beberapa inovasi dengan mengelaborasi beberapa masalah utama yang menyebabkan terjadinya kasus stunting, seperti terjadinya pernikahan dini, terjadinya anemia pada anak usia remaja, dan terjadinya bayi lahir pendek,” jelas Hadi.
Hadi mengatakan, untuk inovasi Tablet Indah diharapkan menjadi solusi untuk mengatasi kasus anemia pada remaja putri. Sementara untuk mengatasi kasus bayi lahir pendek, inovasi Kelompok Pangan Sehat (Kepo Ga Sih) diharapkan menjadi solusi tepat.