Seharusnya, kata dia, umat Islam menyiapkan diri untuk menghadapi tatanan dunia baru, menciptakan iptek yang semakin maju, membangkitkan ekonomi keummatan.
"Termasuk mengembangkan gerakan zakat dan wakaf untuk membangun kembali peradaban Islam di dunia yang pernah berjaya di muka bumi," papar Syafruddin.
Syafruddin meminta kepada seluruh ulama dan cendikiawan di dunia, agar terus menciptakan ilmu pengetahuan baru, mampu membawa misi persatuan dan perdamaian dunia.
Dia mengimbau agar para ulama dan cendekiawan di dunia tidak terjebak hanya membicarakan Islamphobia, radikalisme dan terorisme, namun harus juga menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan tatanan global dunia baru.
"Kita imbau kepada umat Islam agar mengambil kembali kejayaan ilmu pengetahuan Islam dan kebangkitan ekonomi umat yang pernah memimpin dunia," katanya.
Liga Muslim Dunia dibawah kepemimpinan Sekjennya Syaikh Dr. Muhammad Abdul Karim Al-Isa terus mengkampanyekan Wasatiiyat Islam dan perdamaian ke seluruh dunia.
Delegasi dari Indonesia yang hadir dalam Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia: Habib Jindan bin Novel, Wakil Sekjen DMI dan Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH. Anizar Masyhadi,
KH. Ahmad Fahrur Rozi dari MUI dan PBNU, Ketua BKPRMI Said Al-Idrus, Direktur Program DMI H. Buyung Wijaya dan Muhammad Faros. (*)