JAKARTA, RAKYATSULSEL - Pemerintah terus mendorong penguatan ekosistem UMKM melalui Digitalisasi UMKM agar produktivitasnya dapat meningkat. Pemerintah juga terus mendorong partisipasi UMKM Indonesia dalam ekosistem ekonomi digital melalui dua pendekatan utama yakni penguatan Ekosistem UMKM dan penguatan Ekosistem e-Commerce. Selain itu, Pemerintah juga meningkatkan dukungan pemberdayaan dan akses pasar UMKM atau IKM Digital melalui berbagai program, di antaranya Program Bangga Buatan Indonesia, e-katalog LKPP, dan QRIS.
Dalam Seminar Nasional di Universitas Negeri Semarang yang bertajuk “Make a Great Business with Innovation and Enterpreneurship”, Jumat (1/07), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual mengharapkan para cendekiawan dan mahasiswa dari dapat memadukan ilmu dan kemampuan untuk membaca kesempatan berusaha, sehingga jumlah wirausaha yang lahir dari perguruan tinggi semakin meningkat.
“Bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha, Pemerintah telah menyiapkan berbagai skema pembiayaan yang terintegrasi. Bagi pengusaha pemula yang baru merintis usaha mikro dan kecil, ada beberapa program lain seperti KUR Super Mikro, KUR Reguler, dan pembiayaan dengan kredit komersial,” ungkap Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan bahwa kolaborasi antara Universitas dengan Pemerintah juga perlu dilakukan dalam mendukung program inklusi keuangan.
“Saya berharap Universitas juga dapat meningkatkan perannya tidak hanya untuk tempat pembelajaran, tetapi juga mendorong literasi keuangan kepada para mahasiswa yang tentunya juga akan menjadi bekal untuk berwirausaha,” lanjut Menko Airlangga.
Selain itu, Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Pemerintah telah berkomitmen mendukung para generasi muda untuk mengembangkan diri melalui berbagai program keterampilan.
“Dukungan Pemerintah untuk perkembangan keterampilan digital ada dari level basic hingga advance. Dukungan program tersebut antara lain seperti Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, Digital Leadership Academy dan Sea Labs Academy,” ujar Menko Airlangga.
Hal tersebut dilakukan untuk mendukung penduduk usia produktif yang mencapai lebih dari 191 juta orang dan mayoritas merupakan Generasi Z dan Generasi Milenial. Generasi saat ini diharapkan dapat mengoptimalkan berbagai peluang digitalisasi di berbagai sektor. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan memberikan kontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada PDB di tahun 2030.
“Ini akan menjadi peluang besar bagi ekonomi Indonesia dan tentunya ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dan talenta digital juga sangat diperlukan untuk mengakselerasi jumlah wirausaha di Indonesia,” tegas Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa khusus Kartu Prakerja, dalam dua tahun terakhir telah diteruma oleh lebih dari 12 juta penerima.
“Program Kartu Prakerja telah membantu sepertiga dari penerimanya yang sebelumnya tidak mendapat pekerjaan menjadi bekerja, baik menjadi wirausaha maupun karyawan. Selain itu, berbagai lembaga internasional, contohnya UNESCO, juga ikut meng-endorse Program Kartu Prakerja,” pungkas Menko Airlangga. (*)