WAJO, RAKYATSULSEL - Harapan Bupati Wajo Amran Mahmud yang mendambakan kabupaten yang dipimpinnya bisa melahirkan ribuan penghafal Al-Quran semakin mendekati kenyataan.
Kini, jumlah penghafal Al-Quran atau hafidz dan hafidzah di kabupaten berjuluk Kota Sutera itu, terus bertambah. Terbaru, Majelis Quraa Wal Huffadz As'adiyah Masjid Jami' Sengkang, melakukan penamatan ke-50 hafidz-hafidzah melalui wisuda tahfidzul qur’an yang digelar di Gedung Darmawan, Minggu (3/7).
Selain dihadiri para pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah, kegiatan ini juga ada Bupati Wajo Amran Mahmud, Kepala Kantor Kementerian Agama Wajo Muhammad Yunus. Termasuk, Ketua Tanfidziah PW NU Sulsel, AG KH. Hamzah Harun Al Rasyid yang tak lain alumni Pesantren As’adiyah.
Bupati Wajo, Amran Mahmud menyampaikan kesyukurannya melihat upaya dan sinergitas seluruh pihak untuk pembinaan umat, khususnya dalam mencetak generasi qur'ani di Kabupaten Wajo.
“Kabupaten Wajo ini sudah ada sekitar 40 Pondok Tahfidz yang tersebar di 14 kecamatan. Terbesar tentu adalah Pondok Pesantren As'adiyah yang sejak dulu sampai sekarang melahirkan para penghafal Al-Quran," ucap Amran Mahmud.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Wajo ini, kembali menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya ke Pondok Pesantren As’adiyah.
"Kami juga atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan PP Pondok Pesantren As'adiyah, khususnya pimpinan dan seluruh pembina As'adiyah di Masjid Jami' yang telah berhasil mencetak generasi penghafal Al-Quran yang diwisuda hari ini," tambah Amran yang dikenal dekat dengan As’adiyah.
Selain itu, Amran yang pernah tercatat sebagai Wakil Direktur Pascasarjana IAI As’adiyah, juga menyemangati para wisudawan. Menurutnya, hanya orang-orang yang dipilih oleh Allah SWT yang bisa menghafal Al-Quran.