PALOPO, RAKYATSULSEL - Sabtu 2 Juli 2022, Kota Palopo memasuki usianya ke-20 sebagai kota otonom, dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten Mamasa dan Kota Palopo Provinsi Sulawesi-Selatan.
Melihat dari sejarah kelahirannya, Palopo sebagai pusat pemerintahan telah ada jauh sebelumnya dan Palopo adalah sebuah Kota yang dibangun dengan semangat peradaban baru dengan semangat rekonsialisasi.
Hal itu dipaparkan saat rapat paripurna hari ulang tahun (HUT) ke-20 dibuka Ketua DPRD Kota Palopo, Dr.Hj.Nurhaenih saat memberi sambutannya, di ruang pertemuan Ratona Kantor Walikota Palopo, Sabtu (2/7).
"Pemerintah dan DPRD Kota Palopo telah membuktikan, bahwa bersama telah mengarungi rentang waktu, yang patut disyukuri dengan berbagai capaian pembangunan di Kota Palopo. Hal itu tak lepas dari kolaborasi dan sinergi antara Forkopimda dengan seluruh elemen masyarakat," kata Nurhaenih..
Walikota Palopo, Dr.HM.Judas Amir dalam sambutannya menjelasakan, bahwa HUT ke-20 tahun Kota Palopo dengan tema "Palopo Tangguh, Ekonomi Tumbuh" menjadi ukuran capaian pemerintah Kota Palopo saat ini.
“Adapun tema HUT ke- 20 Kota Palopo, pada tahun 2022, yaitu menandakan pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan tingkat pengangguran kita tekan. Bahkan Kota Palopo akan kita jadikan sebagai kota kesehatan, dengan dibukanya Rest Area di setiap rumah sakit dan puskesmas. Kita jadikan sebagai kota seribu taman,” jelasnya
Judas Amir menambahkan, bahwa angka presentase penurunan yang signifikan di sektor penduduk miskin, Palopo juga sebagai kota jasa tengah melakukan pelaksanaan pembangunan “multi year” seperti pembangunan Sirkuit Ratona Motor Sport, pusat kuliner dan oleh-oleh atau dikenal sebagai Menara Payung, revitalisasi kawasan Islamic Center Kota Palopo, dan pembangunan Kantor DPRD.
“Perkembangan di Kota Palopo ini bukan hanya bergerak dan digerakkan oleh sektor pemerintah, melainkan juga oleh sektor swasta, property, perbankan, perhotelan, tempat olahraga, rekreasi keluarga, rumah sakit, apotik, start up dengan ciri kaum milenial dan digital modelnya. Saya berharap Kota Palopo, menjadi kota kunjungan tujuan wisata kesehatan,” papar Judas Amir.
Adapun capaian-capaian pembangunan kota Palopo masa kepemimpinan Judas Amir sejak menjabat Walikota Palopo.
Penurunan angka presentase pengangguran, angka presentasi pengangguran tahun 2020 ke 2021 adalah angka penurunan pengangguran terbuka terbaik, yang berhasil diwujudkan Pemerintah Kota Palopo sejak tahun 2015 atau dalam enam tahun terakhir. Dimana periode tersebut penurunan angka presentasi pengangguran terbuka hanya angka 1.28 poin (2018-2019), sementara periode lainnya 2019-2020, besaran angka presentase pengangguran justru naik.
PDRB Per Kapita Meningkat
Angka PDRB per kapita masyarakat Kota Palopo tahun 2021 berada pada posisi 46.52 juta/kapita/tahun. Ini lebih baik atau meningkat dibandingkan angka tahun 2020 sebesar 42.61 juta/kapita/tahun dan 2019 43.02/juta/kapita/tahun. Peningkatan PDRB per kapita masyarakat Kota Palopo tahun 2021 terhadap 2020 sebesar 3.91 juta. Kenaikan PDRB per kapita Kota Palopo tahun 2021, adalah yang terbesar dalam kurun lima tahun terakhir.
IPM Kota Palopo
Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Palopo tahun 2021 berada pada 78.38 poin. Angka ini meningkat 0.32 poin dibandingkan tahun 2020 (78.06 poin) dan lebih baik dari angka IPM tahun 2019 (77.98 poin). Capaian ini menempatkan Kota Palopo sebagai peringkat kedua IPM tertinggi di Sulsel setelah Kota Makassar (82.66 poin). Tapi di Tanah Luwu, IPM Kota Palopo adalah yang tertinggi dan juga Melampaui rata-rata IPM Sulsel (72.24 poin) dan Nasional (72,29 poin)
Paritas daya beli dan indeks pengeluaran di Kota Palopo yang menjadi komponen pembentukan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga terus menunjukkan daya kompetitifnya di Sulawesi Selatan. Paritas daya beli meningkat dari 12,31 juta/tahun pada tahun 2017 menjadi 13,11 juta/tahun di tahun 2021. Sementara angka indeks pengeluaran juga meningkat dari 76,51 poin (2017) menjadi 78,43 poin di tahun 2021.
Derajat dan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Sebagai kebijakan Pemerintah Kota Palopo dalam sektor pendidikan, mulai dari penanganan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan sampai pada upaya menyediakan peralatan dan perlengkapan sekolah bagi siswa-siswi pendidikan dasar secara gratis, cukup mampu meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di Kota Palopo.
Angka indeks pendidikan Kota Palopo buktinya terus meningkat, dimana 2017 pada angka 76,24 poin menjadi 78,38 poin di tahun 2021. Ini menempatkan indeks pendidikan Kota Palopo sebagai yang tertinggi di Tanah Luwu, berada diatas rata-rata indeks pendidikan Sulawesi Selatan (65,76)dan hanya kalah dari Kota Makassar (81,38 poin) dari 24 Kabupaten Kota lainnya di Sulsel.
Dua indikator sektor pendidikan strategis lainnya yakni Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) masyarakat Kota Palopo dalam beberapa tahun terakhir dan Sampai 2021 juga telah menunjukkan peningkatan dan daya kompetitifnya dibandingkan dengan beberapa daerah baik regional maupun Nasional.
Tahun 2021, harapan lama sekolah Kota Palopo pada angka 15,09 tahun. Ini bermakna bahwa secara rata-rata anak usia 7 tahun di Kota Palopo yang masuk jenjang pendidikan formal pada tahun 2021, memiliki peluang untuk bersekolah selama 15,09 tahun atau setara dengan Diploma IV atau Strata Satu.
Angka HLS Palopo 2021 ini lebih baik dari tahun 2020 (15,08 Thn) dan 2019 (15,07 Thn), menjadi yang tertinggi di Tanah Luwu lebih baik dari angka HLS Sulsel (13,52 tahun), Pare-Pare (14,51 Tahun) dan hanya kalah dari Kota Makassar (15,58 Tahun).
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) juga meningkat dari 10,75 tahun pada tahun 2019 menjadi 10,94 tahun pada tahun 2021. Ini bermakna bahwa secara rata-rata penduduk Kota Palopo yang telah berusia 25 tahun keatas, telah menempuh pendidikan selama 10,94 tahun atau Sekolah Menengah Atas (SMA).
Sektor Kesehatan
Hasil dari upaya dan intervensi Pemerintah Kota Palopo dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga terus berkembang dan membaik. Sampai dengan tahun 2021 angka indeks Kota Palopo telah berada pada posisi 78.34 poin, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 yang berada pada angka 77.38 poin. Dalam perspektif regional, indeks kesehatan Kota Palopo adalah yang tertinggi di bumi Sawerigading dan berada diatas angka rata-rata indeks kesehatan Sulsel.
Capaian ini juga sejalan dengan peningkatan angka harapan hidup. Angka harapan hidup dari 70.30 tahun (2017) menjadi 70.92 tahun pada tahun 2021 yang lebih baik dari angka harapan hidup Sulawesi Selatan (70.66 tahun) dan merupakan yang tertinggi di Tanah Luwu.
Sektor Infrastruktur
Di bidang infrastruktur, Kota Palopo yang bisa dijangkau dengan perjalanan darat 7-8 jam atau 45 menit menggunakan pesawat dari ibukota Provinsi Sulsel, Makassar. Tahun 2021 telah memiliki panjang jalan rata-rata 1.99 Km untuk setiap Km2 wilayah Kota Palopo. Dengan total panjang jalan 503.16 Km, sebanyak 331,93 Km (65.97%) sudah beraspal dan 72.92 km (14.49%) berkontruksi beton, sehingga total panjang jalan berkondisi baik sampai dengan tahun 2021 pada angka 80.46%. Presentase penduduk beraksen air minum di Kota Palopo sampai dengan tahun 2021 juga sudah berada pada angka 96.16%.
Penghargaan dan Prestasi Kota Palopo tahun 2021
Selain predikat pengelolaan keuangan yang sudah WTP dan akuntabilitas yang berada pada predikat B, beberapa prestasi dan penghargaan diraih oleh Pemerintah Kota Palopo tahun 2021:
1.Peringkat ketiga Nasional kategori kabupaten/kota se Indonesia tercepat menyelesaikan pendataan keluarga tahun 2021 (PK21) dari BKKBN.
2. Peringkat Anugerah Parahita Ekapraya (APE) dalam kategori tingkat madya materi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. (Tingkat Nasional tahun 2020)
3. Penghargaan kabupaten/ Kota Layak Anak (KLA) dari materi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. (Tingkat Nasional 2021)
4. Penghargaan kabupaten/kota sehat kategori SWASTI SABA WISTARA dari materi kesehatan.
(Tingkat Nasional 2021)
5. Pencapaian kategori pendataan keluarga dengan pencapaian 100%, target KK terdata tepat waktu dari kepala BKKBN
(Tingkat Nasional 2021)
6. Penghargaan Sanitasi Total Berkelanjutan Masyarakat (STBM) berkelanjutan dalam upaya memobilisasi masyarakat untuk terlibat dalam mempertahankan layanan sanitasi berbasis masyarakat berkelanjutan tahun 2021 dari materi kesehatan. (Tingkat Nasional 2021)
7. Penghargaan TOP 99 inovasi pelayanan publik melalui inovasi mMabassa (mudah, akuntabel, bersahabat, adil, sederhana, simpatik dan aman)
(Tingkat nasional,2021)
8. Penghargaan kategori air minum sehat dengan cakupan pelayanan terbaik untuk wilayah kota kecil dan sedang bagi Perumda Tirta Mangkaluku. (Tingkat Nasional 2021)
9. Penghargaan kategori 100 desa wisata terbaik di Indonesia bagi pengelola wisata bagi Kelurahan kKambo dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (Tingkat Nasional 2021)
10. Peringkat pertama di Sulawesi Selatan dengan capaian 1.600 akseptor atau 490,6 persen dari target yang diberikan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan. (Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 2021)
11. Penghargaan pemerintah kabupaten/kota sebagai badan publik cukup informatif dalam implementasi Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dari komisi informasi Provinsi Sulawesi Selatan
(Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan,2021)
12. Juara 2 kategori Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas pada anugerah pendidikan Provinsi Sulsel tahun 2021
(Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan 2021) (Jaya)