"Program ini merupakan program pertama di Provinsi Sulawesi Selatan. Kita juga sepakat dengan Pak Rektor mudah-mudahan dapat sejalan tidak mengganggu kalender akademik dari UIN sehingga tahun ini kita sudah bisa melakukan perekrutan," ujarnya.
Untuk diketahui, implementasi program Rumah Tahfidz ini merupakan salah satu program prioritas Kabupaten Gowa di bidang keagamaan dan pendidikan, dalam hal peningkatan SDM khususnya di Kabupaten Gowa.
"Jadi, dengan program kerjasama ini, setiap santri yang menyelesaikan studi di Rumah Tahfidz akan juga mendapatkan gelar sarjana dari UIN Alauddin. Ditambah dengan Program 1 Desa 1 Sarjana, nantinya setiap tahun akan ada 334 sarjana baru di Kabupaten Gowa," tambahnya.
Ditemui usai kunjungan, Rektor UIN Alauddin, Prof. Hamdan Juhanis menyatakan bahwa konsep kerjasama ini sudah sangat detail dan konkrit. Nantinya, santri yang belajar di Rumah Tahfidz juga akan menjadi mahasiswa di UIN Alauddin.
"Jadi, bukan hanya menghafal kitab suci Al Qur'ab dengan baik, tetapi dengan ajaran-ajaran yang sangat inklusif sehingga dapat menjadi sarjana yang dibutuhkan oleh negara. Itulah yang kita bicarakan dalam kerjasama ini," tegasnya.
Sebelumnya Rektor UIN Alauddin juga telah mengunjungi Rumah Tahfidz bersama tim dan menyatakan sangat terkesan serta bersedia untuk mendukung program integrasi Mahasantri ini.