MASAMBA, RAKYATSULSEL - Kabupaten Luwu Utara menjadi salah satu daerah dari empat daerah kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang ditunjuk sebagai lokus atau pilot project dari Program Kerja (Proker) UNICEF Indonesia bersama Jenewa Madani.
Selain Luwu Utara, daerah lain yang menjadi lokus program kerja UNICEF bersama Jenewa Madani adalah Makassar, Jeneponto dan Sinjai.
Adapun kegiatan yang dilakukan berupa Pelatihan Komunikasi Interpersonal dan Strategi Perubahan Perilaku Sosial tentang Vaksinasi COVID-19, Imunisasi Dasar dan Lanjutan.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama UNICEF Indonesia, Jenewa Madani, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Pelatihan dibuka Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, yang juga Ketua PMI Luwu Utara. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, 12-13 Juli 2022, di Aula Hotel Bukit Indah, Masamba. Peserta pelatihan, para pengurus dan anggota PMI Luwu Utara.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menyampaikan ucapan terima kasih kepada UNICEF Indonesia dan Jenewa Madani atas ditunjuknya Luwu Utara sebagai lokus atau pilot project Program Kerja UNICEF Indonesia dan Jenewa Madani.
“Dalam kapasitas sebagai pemerintah dan Ketua PMI Luwu Utara, saya mengucapkan terima kasih atas upaya yang ditunjukkan sekaligus pemilihan Luwu Utara sebagai salah satu lokus kegiatan,” kata Indah saat membuka Pelatihan Komunikasi Interpersonal dan Strategi Perubahan Perilaku Sosial tentang Vaksinasi COVID-19, Imunisasi Dasar dan Lanjutan.
Terkait vaksinasi COVID-19, Indah sangat prihatin atas meluasnya informasi hoaks di tengah-tengah masyarakat tentang COVID-19.
“Musuh kita seperti hantu, tidak terlihat, tetapi ada. Ditambah begitu derasnya informasi hoaks tentang COVID-19 dan vaksinasi yang menjadi tantangan besar bagi kita,” kata Indah.
Menurut dia, tantangan terbesarnya justru terletak pada perilaku masyarakat itu sendiri, karena masyarakat sebagai penerima vaksinasi COVID.
“Komitmen pemerintah sudah sangat kuat dalam mendorong warganya untuk divaksin dibanding beberapa negara lain,” ungkapnya.
Namun demikian, perlu ada upaya sosialisasi yang massif tentang manfaat vaksinasi itu sendiri.
“Sosialisasi tentang kemanfaatan vaksin ini perlu kita dorong. Kita juga harus melihat dari perspektif masyarakat agar kita lebih mudah mendorong masyarakat untuk datang vaksin secara sukarela,” jelas dia.
Sementara untuk imunisasi dasar dan lanjutan di Kabupaten Luwu Utara, sudah tidak menemui kendala berarti karena masyarakat sudah paham dengan melihat dampak positif dari program imunisasi tersebut.
“PR kita sekarang memang ada pada capaian vaksinasi kita, khususnya vaksinasi booster,” imbuhnya.
Sebelumnya, Direktur Jenewa Madani Indonesia, Surahmansah Said, mengatakan pelatihan ini adalah salah satu rangkaian kegiatan dari Program Kerja UNICEF Indonesia bersama Jenewa Madani.
“Pendekatan program ini sifatnya memberdayakan. Peserta dilatih untuk kemudian turun ke lapangan melakukan edukasi kepada masyarakat,” jelas Surahmansah.
Dikatakannya, UNICEF Indonesia bersama Jenewa Madani saat ini tengah mencari mitra dalam menyukseskan program kerjanya, dan Luwu Utara menjadi mitra terpilih.
“Kami mencari mitra yang tepat, dan akhirnya kami memilih PMI Luwu Utara. Terima kasih atas dukungan ibu Bupati, Kadis Kesehatan, dan PMI,” tandasnya.
Sementara itu, Perwakilan Unicef Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Indrias Rosmeifinda, mengatalan bahwa project yang dikerjasamakan ini fokus terhadap penanganan COVID-19.
“Project kita fokusnya di COVID-19, dengan harapan semua relawan turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat dan para orang tua agar mereka mendapatkan vaksinasi. Ini kita lakukan sebab banyak masyarakat punya persepsi yang keliru tentang COVID-19,” pungkasnya. (*)