MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kota Makassar menggelar Diseminasi Hasil Pengkajian dan Penelitian Angkatan II di Hotel Arthama, Jalan Haji Bau, Kamis (14/7).
Salah satu pembahasan terkait kajian restrukturisasi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Penelitian ini merupakan lanjutan dari tahapan yang telah dilakukan Balitbangda Makassar.
Hadir sebagai narasumber lainnya, Prof A. Ima Kusuma, Guru besar Antropologi Universitas Negeri Makassar dan Prof Lambang Basri Said, Guru Besar Transportasi Universitas Muslim Indonesia.
Peneliti Universitas Hasanuddin (Unhas) Nur Bau Massepe pada kesempatan itu, mengusulkan holding company bagi Perusda Kota Makassar. Tujuannya, memperbaiki kinerja bahkan terhadap pendapatan.
Nur Bau Massepe menilai ada tiga hal pokok yang menjadi isu utama yaitu, BUMD Pemkot Makassar sampai saat ini belum memberi kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Jadi, keberadaan mereka memberi beban kepada APBD," cetusnya.
Kedua, sambung Nur--sapaan akrabnya, Aspek yuridis dan regulasi yang masih belum detail mengatur keberadaan BUMD dan Pengelolaan BUMD dengan mengacu pada Good Corporate Governance (GCG) masih buruk.
Dosen Unhas ini menyatakan gagasannya terkait Holding Company nantinya akan dijalankan dengan menghadirkan perusahaan baru sebagai perusahaan induk BUMD.