Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan, Direktorat Intelkam Polda Sulsel masih terus melakukan pemetaan serta pengambilan data dari setiap Polres yang ada di Sulsel untuk pemetaan zona.
"Hasil rapat dengan Pak Kapolda disampaikan kepada semua jajaran untuk mendata secara akurat seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Pemilu 2024. Iu bertujuan agar pemetaan wilayah dilakukan dengan basis data yang valid," ujar Komang.
"Ada beberapa daerah yang memang perlu jadi atensi, dari bapak Kapolda ini juga sudah disampaikan pada seluruh jajaran, masukan dari direktorat intelejen bahwa ada zona merah, kuning, dan hijau. Pemetaan zona-zona itu nanti disampaikan Karo Ops. Masih di data," sambungnya.
Untuk persiapan personil sendiri, lanjut Komang, seluruh anggota pada jajaran Polda Sulsel ikut berperan. Namun dalam bertugas mengamankan jalannya pemilu dan pileg dikembalikan pada tugasnya sebelumnya.
Salah satunya Polda Sulsel akan mengaktifkan cyber patroli. Pengaktifan ini dilakukan untuk memonitoring informasi-informasi hoaks ataupun informasi yang bisa memicu keamanan di tengah-tengah masyarakat.
Khusus untuk Makassar sendiri, Komang menyebut belum bisa dikategorikan daerah rawan. Meskipun dalam pemilihan wali kota Makassar beberapa tahun lalu sempat diwarnai aksi protesnya besar-besaran dari salah satu kubu calon.
"Nanti akan diliat data intelejen dan data di lapangan apakah ini Makassar masuk zona merah atau tidak," imbuh dia. (Fahrul)