MAROS, RAKSUL- Pengurus Majelis Taklim Masjid Nurul Yaqin Taroada Maccopa, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros resmi dilantik.
Pelantikan pengurus yang menjadi tonggak awal kiprah Badan Kordinasi Majelis Taklim Berbasis Masjid (BKMM) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Maros dalam pengembangan organisasi ini digelar di masjid di Masjid Nurul Yaqin Maccopa, Kabupaten Maros, Jumat, (15/7/2022).
Ketua PD BKMM DMI Kabupaten Maros, Hj Haeriya Firman mengatakan, setelah pelantikan itu, Pengurus Majelis Taklim Nurul Yaqin Maccopa berperan dalam membangkitkan semangat kegiatan Majelis Taklim untuk para jamaah yang berbasis masjid. "Sehingga ada keterikatan batin bisa berkumpul, bersilaturahim untuk menuntut ilmu bersama sehingga memiliki bekal ilmu yang cukup di dalam mengarungi rumah tangga dan masyarakat," pesan Hj Haeriya Firman.
Harapan senada juga disampaikan Pembina BKMM DMI Maros, Hj Erna Rasyid Taufan. Ia mengatakan, Majelis Taklim ini merupakan majelis taklim pertama yang bernaung di bawah payung PD BKMM DMI Kabupaten Maros.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa Majelis Taklim adalah salah satu organisasi keagamaan juga menyentuh kehidupan sosial masyarakat yang memiliki kedudukan strategis, berperan sebagai wahana pendidikan melalui dakwah yang berusaha menanamkan akhlak yang mulia, meningkatkan ketakwaan, pengetahuan dan kecakapan yang diabadikan bagi upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umat dalam rangka mencari keridhaan Allah SWT," ujar Erna, sapaan karib istri Taufan Pawe, Wali Kota Parepare ini.
Sementara, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Dr Nasruddin Rasyid menguraikan, dengan bergabungnya Majelis Taklim itu pada BKMM DMI Kabupaten Maros, Majelis Taklim Nurul Yaqin Maccopa kini memiliki banyak tugas yang harus dilakukan, terutama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam kegiatan keagamaan.
"Pada agenda kegiatan yang dilaksanakan pada siang ini juga, saya menghimbau agar Majelis Taklim juga dapat menjadi lembaga pendidikan Islam yang paling dekat dengan umat (masyarakat) khususnya kaum perempuan dan masyarakat muslim secara umum, sehingga menjadi wahana interaksi dan komunikasi yang kuat antara masyarakat awam dengan kaum muslimin dan muslimat, dan antara sesama anggota jamaah majelis taklim tanpa dibatasi oleh tempat dan waktu, sehingga dengan demikian, tercipta korelasi antara iman dan pembangunan kemanusiaan, yang berorientasi kepada pola relasi dan interaksi yang saling membutuhkan antara Majelis Taklim dengan Pemerintah setempat sehingga butuh dukungan Lurah, Penyuluh Agama, Kepala KUA, Camat, dab Tokoh masyarakat. Mari bergandeng tangan berbuat kebaikan," seru Dr Nasruddin. (*)
