MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Senator asal Sulawesi Selatan Tamsil Linrung hadir memenuhi undangan Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dalam acara Tudang Sipulung merekonstruksi entitas global masyarakat Sulsel, yang dilaksanakan di aula Fakultas Kedokteran UMI Makassar, Sabtu (16/7).
Sebagai tokoh nasional asal Sulsel yang memiliki jaringan international Tamsil dipercaya untuk membagikan kisah dan pengalaman selama membangun jaringan pendidikan dan dakwah di tingkat global.
Seperti diketahui selain menjadi senator di DPD RI, Tamsil Linrung merupakan pendiri sekolah berjaringan Insan Cendekia Madani (ICM) salah satu cabangnya saat ini juga hadir di USA.
"Saya membangun sekolah ICM di Serpong karena gelisah melihat perkembangan pendidikan kita yang semakin terbelakang. Terlebih ketika membandingkan dengan kemajuan sekolah-sekolah bersandar internasional di Tangerang. Dari rumah ke kantor di Senayan, saya selalu melewati sekolah-sekolah internasional, juga kadang terlihat ada penunjuk arah menuju sekolah-sekolah Islam," beber Tamsil.
Di Amerika, lanjutnya, Islam semakin diterima oleh semua kalangan. "Kita punya pesantren di tempat strategis untuk pendidikan. Pesantren Nur Inka Madani. Dipimpin seorang putra Kajang yang menjadi tokoh populer di dunia," ujarnya.
Pesantren pertama di Amerika yang awalnya seluas 7,4 hektar, sekarang sudah lebih dari 10 hektar. Persisnya 10,5 hektar. Di beli dengan diangsur selama beberapa tahun.
"Ini sebagai sebuah bukti trust pemiliknya kepada Imam Shamsi Ali. Alhamdulilah melalui Imam Shamsi Ali kita semakin memperkuat jejaring yang telah kita buka," ujar Tamsil.
"Bulan lalu saya ke Lebanon, Yordania, Austria, Dubai, Qatar dan Korea Selatan. Di negara-negara tersebut terbuka peluang bagi anak-anak kita untuk melanjutkan pendidikan dan bekerja. Alumni ICM sudah tersebar di seluruh benua. Setiap kali saya melakukan perjalanan keluar negeri saya selalu meluangkan waktu bertemu dengan mereka," kata Tamsil.
"Baru-baru ini saya bertemu dua orang alumni Universitas Moskow sebagai sarjana Penerbangan dan satu lagi sebagai Sarjana Nuklir, sempat singgah di kediaman saya di Jakarta sebelum dia pulang kampung ke Malakaji dan Maluku Utara," tutupnya. (*)