MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pertarungan sengit diprediksi akan terjadi di daerah pemilihan (dapil) Sulawesi Selatan satu dan dua pada Pemilihan Legislatif 2024. Sejumlah figur pendatang baru disebut-sebut akan ikut memperebutkan kursi di parlemen Senayan.
Nama-nama baru yang muncul di dua daerah pemilihan ini beragam. Mulai dari politikus terkemuka, tokoh masyarakat, mantan birokrat hingga kalangan pengusaha. Tak ayal, persaingan di 'dapil neraka' akan sangat ketat dengan tensi persaingan yang lebih kompetitif.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Harian Rakyat Sulsel nama-nama yang mulai moncer di dapil satu yakni legislator DPRD Sulsel Rahman Pina, Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo, Bupati Takalar sekaligus Ketua Gelora Sulsel Syamsari Kitta.
Kemudian, Bupati Jeneponto Iksan Iskandar, Bupati Selayar Basli Ali, dan politikus Partai Gelora Mudzakkir Ali Djamil.
Deretan nama itu akan membuat para petahana berjuang keras mempertahankan kursinya. Mereka yakni Amir Uskara, Hamka B. Kady, Andi Ridwan Wittiri, Azikin Sholtan, dan Ashabul Kafhi, Aliyah Mustika Ilham, dan H Haruna.
Sementara itu di dapil Sulsel dua, beberapa figur baru mulai disebut-sebut seperti Nurdin Halid, Andi Akmal Pasluddin, mantan Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, Bupati Barru Suardi Saleh, Bupati Bone Andi Fahsar Padjalangi, dan mantan Bupati Bulukumba Andi Syukri Sappewali, dan Andi Nirawati.
Pada pileg 2019 lalu, Sulsel Dua juga menjadi gelanggang 'neraka' atas persaingan tokoh seperti mantan Gubernur Syahrul Yasin Limpo, Akbar Faizal, Azis Kahar Muzakkar dan almarhum Andi Rudiyanto Asapa.
Manager Strategi dan Operasional Lembaga Survei Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandi menilai kontestasi Pileg 2024 tidak berjalan konstan.
"Tentu akan terjadi perubahan.Terutama dari segi figur caleg yang akan berlaga," ujar dia, Jumat (15/7).
Menurut Nursandi, selain figur-figur lama, kemunculan figur-figur baru yang juga mengincar kursi senayan akan terlihat lebih siginifikan. Kehadiran mereka akan membuat persaingan lebih keras di daerah pemilihan nantinya.