JAKARTA, RAKYATSULSEL - Ketua Dewan Presidium Poros Luar Pulau Jawa Bersatu (PLJB), Andi Jamaro Dulung menekankan tokoh luar Jawa untuk maju pada Pilpres 2024 merupakan sebuah keniscayaan sebagai implementasi Bhinneka Tunggal Ika.
"Luar Pulau Jawa tidak kekurangan tokoh yang bisa memimpin Indonesia di 2024, Indonesia terdiri dari Jawa dan luar Jawa, jika paket capres-cawapres Jawa-Jawa maka hal itu tidak mencerminkan Indonesia secara keseluruhan," kata Andi dalam diskusi publik yang diiniasiasi PLJB, Rabu lalu.
Menurut pria yang biasa disapa AJD ini, ide membentuk PLJB bukan dimaksudkan untuk bersikap anti-Jawa. "Jadi bukan anti dengan Jawa, melainkan kita ingin mewujudkan politik nasional yang merepresentasikan Indonesia secara keseluruhan dan itu dimulai dengan memasangkan Jawa-Luar Jawa dalam pencapresan," jelasnya.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin merespon baik gagasan yang diusung PLJB. Ujang bahkan memberikan catatan kritis bahwa calon pemimpin mesti pandai mem-branding diri karena itu merupakan realitas politik dalam era digital.
"Pada dasarnya ini merupakan ide yang bagus dan perlu disambut, sangat layak bila tokoh luar Jawa diberi kesempatan memimpin Indonesia, namun calon pemimpin tidak hanya kuat dengan modal kompetensi tetapi dalam realitas politik sekarang maka calon pemimpin juga harus pandai membranding diri agar dikenal luas oleh publik," ungkap Ujang.
Politisi senior yang juga tokoh Nadhlatul Ulama, Endin Sopihara juga tidak ketinggalan menyampaikan apresiasinya terhadap ide mendorong paket Jawa-luar Jawa dalam pencapresan.
"Ide yang diusung teman-teman ini bukan berarti sebuah gugatan tetapi upaya untuk merealisasikan hak, bahwa setiap putri putri Indonesia berhak menjadi pemimpin, dan itu memiliki akar sejarah seperti saat Soekarno berpasangan dengan Hatta memimpin republik di awal kemerdekaan. Hatta merupakan tokoh yang berasal dari luar pulau Jawa," terangnya.
Usai acara diskusi, Ketua Umum Dewan Kerja Nasional Poros LPJB, Ma'ruf Asli Bhakti menyampaikan bahwa untuk merealisasikan ide besar yang diusung ini, pihaknya akan terus bergerak.
"Bahkan kami juga telah mengagendakan untuk melakukan simposium nasional untuk memassifkan gerakan representasi politik Jawa dan luar Jawa," bebernya. (*)