MAMUJU, RAKYATSULSEL – Capaian vaksinasi anak sejak Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada tanggal 18 Mei 2022 masih sangat rendah.
Capaian imunisasi Campak Ribella, Kejar OPV, IPV dan Kejar DPT-HB-Hib tak satupun mencapai 50 persen.
Sampai tanggal 15 Juli 2022, Campak Rubella, baru mencapai 36,6 persen atau 334.102 jiwa dari sasaran 334.102 jiwa. Kejar OPV sejauh ini mencapai 1.350 jiwa atau 4,3 persen, dari 31.215 jiwa yang menjadi sasaran. Kejar IPV dari sasaran 54,438 jiwa, hanya mencapai 1,9 persen atau 1.057 jiwa yang sudah melakukan vaksinasi. Kejar DPT-HB-Hib baru menyentuh angka 5, persen atau 1.687 jiwa dengan target 31,512 jiwa sejak BIAN dicanankan.
Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Pemprov Sulbar dr Indahwati Nursyamsih mengatakan, permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan vaksinasi cukup kompleks, seperti sosialisasi belum massif sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengetahui jadwal pelaksanaan BIAN.
“Masih berkembang issue negatif tentang vaksin BIAN di masyarakat terkait halal dan haram,” katanya saat media briefing di Coffeshop77, Mamuju. Sabtu (16/7/2022).
Sementara itu, Konsultan UNICEF Perwakilan Sulawesi Barat dr. Evawati berharap, dukungan media untuk membantu dalam mensosialisasikan program vaksinasi bagi anak.
Imunisasi sangat bermanfaat baik untuk tumbuh kembang anak, selain untuk menjaga kesehatan imunisasi yang diberikan secara rutin juga dapat mencerdaskan anak.
“Sehingga sasaran bisa datang ke tempat pelayanan, kemudian bagaimana juga supaya menangkal hoaks,”, jelasnya (Sdr)