SINJAI, RAKYATSULSEL- Pemkab Sinjai terus melakukan upaya menciptakan kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Buktinya pada tahun ini, melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun APBN, akan melaksanakan sejumlah pembangunan di bidang sanitasi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sinjai Ir. H. Taufiq Saleh melalui Kepala Bidang Cipta Karya Muh. Sabri Arsyad di Ruang Kerjanya, Selasa (19/7/2022).
Menurut Sabri, alokasi DAK di bidang sanitasi ini berkisar Rp 5 Miliar untuk pembangunan tangki septik individual sebanyak 400 unit dengan sasaran 400 Kepala Keluarga (KK).
Selain itu, juga akan dibangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) skala komunal sebanyak untuk 50 KK serta satu unit pengolahan sampah atau TPS3R.
"Tangki septik individual ini akan dibangun di 8 desa/kelurahan masing-masing Kelurahan Balangnipa, Biringere, Lappa, desa Baru, desa Turungan Baji, desa Bonto, desa Batu Belerang dan desa Bulu Tellue. Untuk IPAL skala komunal dibangun di dua desa yaitu di desa Biroro dan Turungan Baji sedangkan 1 unit TPS3R akan dibangun di desa Bonto Tengnga,"ungkapnya.
Sedangkan program sanitasi yang bersumber dari APBN dengan anggaran sekitar Rp 2,9 miliar, akan digunakan untuk membangun IPAL skala komunal (50-75 KK) di desa Alenangka serta pembangunan tangki septik skala individual di tiga desa yaitu desa Palangka, Lasiai dan Duampanuae.
Selain itu, program sanitasi ini juga menyentuh lingkungan pesantren berupa pembangunan IPAL skala komunal yang dilengkapi dengan toilet umum.
Pembangunan ini sasarannya di Pesantren Al insani di Talle, Pesantren Fatul Mubarak di Palae, Pesantren Darul Muttaqin di Mannanti dan Pesantren Wadi Mubarak di desa Gereccing.
"Untuk program yang bersumber dari DAK saat ini sudah dalam tahap penandatanganan kontrak dan dalam proses pencairan dana tahap awal sedangkan untuk dari APBN juga sudah akan mulai dilaksanakan,"jelasnya.
Sementara, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) mengatakan, pembangunan di bidang sanitasi ini, agar nantinya digunakan secara tepat sasaran dan tepat manfaat untuk memberikan akses sanitasi yang layak dengan memperhatikan kualitas dan sesuai aturan.
"Penyediaan sanitasi yang baik jelas memberi dampak pada peningkatan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat, serta berefek positif pada peningkatan produktivitas masyarakat,” ujarnya. (*).