Desa Baloli Masamba Dicanangkan sebagai Desa Cantik Tahun 2022

  • Bagikan
Perwakilan BPS Luwu Utara dan Diskominfo Luwu Utara Foto Bersama

MASAMBA, RAKYATSULSEL - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Luwu Utara memilih Desa Baloli Kecamatan Masamba sebagai lokus pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) di Kabupaten Luwu Utara tahun 2022.

Dipilihnya Desa Baloli sebagai Desa Cantik Tahun 2022 di Luwu Utara dengan harapan agar pengelolaan dan pemanfaatan data statistik di desa Baloli dapat menjadi percontohan bagi desa lain di Luwu Utara.

Kepala BPS Luwu Utara, Ayub Parlin Ampulembang, mengatakan, Desa Cantik adalah quick win dari BPS dalam rangka untuk menjawab tantangan pembinaan pengelolaan dan pemanfaatan data statistik di tingkat desa.

“Manfaat program ini adalah tersedianya data statistik di desa yang akurat sebagai dasar informasi dalam proses pembangunan di desa,” kata Ayub dalam pencanangan Desa Baloli sebagai Desa Cantik di Kantor Desa Baloli, Rabu (20/7).

Kata Ayub, output yang diharapkan adalah perangkat desa mampu mengolah data dengan baik agar dapat digunakan oleh semua pihak serta perangkat desa memiliki kemampuan menyajikan ststistik dalam bentuk sederhana dan lebih mudah dipahami

“Ujung-ujungnya nanti tentu akan berguna bagi perencanaan dan pembangunan di desa, semua tentu untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya yang ada di desa,” terang Ayub, sembari mengatakan bahwa pembinaan akan dilakukan mulai Juli – Oktober 2022.

Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo SP), Arief R. Palallo, yang hadir mewakili Bupati mengatakan bahwa program Desa Cantik ini adalah sebuah program yang tidak mudah.

Menurutnya, program Desa Cantik dapat terwujud jika semua perangkat desa memiliki rasa cinta terhadap data itu sendiri. “Kenapa ada program Desa Cinta Statistik, karena kita mungkin tidak cinta terhadap data statistik,” kata Arief.

Arief mengatakan, program ini adalah sebuah tantangan bagi Desa Baloli untuk mengelola data yang betul-betul lengkap dan akurat. “Bagaimana kita mau menyatukan data kalau kita tidak cinta. Kita cinta dulu, baru satukan ini data,” jelasnya.

Dikatakannya, untuk menyatukan data yang benar-benar valid agar tidak terjadi adanya perbedaan, maka harus ditunjuk satu penanggung jawab, dan harus bertanggung jawab terhadap data.

  • Bagikan