MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Meskipun tahapan Pemilu serentak 2024 sudah berjalan. Namun, keharmonisan di internal DPD I Golkar Sulsel hingga saat ini masih belum kondusif.
Hal itu dapat terlihat dengan rawannya gesekan antara loyalis Wakil Ketua Umum DPP Golkar Nurdin Halid dan loyalis Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe yang kian memanas.
Seperti yang terjadi pagi ini, di Kantor Sekretariat DPD I Golkar Sulsel, di Jl. Amanagappa dimana sesama kader Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Sulsel, terlibat aksi saling dorong dan nyaris adu jotos.
Diketahui dua kubu tersebut yakni Kader AMPG kubu Kadir Halid (adik Nurdin Halid) dan kubu Nasran Mone alias Cakmon (loyalis Taufan Pawe).
Di lokasi kejadian juga tampak terlihat Kadir Halid dan Nasran Mone, yang dikawal ketat oleh kader loyalis masing-masing kubu dengan mengenakan atribut AMPG.
Kedua kelompok ini sama-sama ingin masuk dan menduduki kantor DPD Golkar, sehingga terjadi keributan. Bahkan pagar yang digembok, dibuka paksa oleh salah satu kelompok yang hendak masuk ke kantor Sekretariat DPD I Golkar Sulsel.
Dari pantauan Rakyat Sulsel di lapangan, sesama Kader AMPG ini sempat saling dorong dan adu mulut. Meskipun tak sempat adu jotos, namun ketegangan sempat terjadi saat kedua kubu ini bertemu.
"Intinya mereka ini secara tiba-tiba datang dan mau merebut (menduduki kantor DPD I. Bahkan mereka telah merusak pagar. Yang pastinya bukan AMPG Sulsel dan bukan AMPG Kota Makassar," kata juru bicara DPD I Partai Golkar Sulsel, Zulham Arief yang tak ingin menanggapi lebih jauh soal keributan tersebut.
Terpisah, berdasarkan keterangan dari Sekretaris DPD I Golkar Sulawesi Selatan, Marzuki Wadeng kejadian berawal dari Pengurus DPD I Golkar Sulsel yang dipimpin Ketua Harian, Kadir Halid hendak melakukan rapat harian bersama beberapa pengurus, Kamis (21/7).
"Disaat hari yang sama pengurus AMPG (sayap Golkar) Golkar Sulsel, yang dipimpin Rahman Pina juga melakukan rapat. Hanya saja jam dan waktunya berbeda. Pengurus Harian dijadwalkan rapat pukul 10.00 wita, sedangkan AMPG dijadwalkan rapat pukul 9.00 wita," jelasnya.
"Karena bersamaan hari dan tanggalnya inilah, salah satu kelompok dari pengurus Golkar yang melihat pagar tertutup merasa tak dibolehkan masuk, sehingga membuka gembok dengan paksa untuk bisa memasuki kantor. Sementara AMPG juga mau menggelar rapat," jelas Marzuki. (Yad)