MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kisruh internal pengurus Partai Golkar Sulsel membuat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar harus turun tangan.
Koordinator Wilayah (Korwil) Pemenangan Pemilu Wilayah Sulawesi DPP Golkar, Muhiddin M Said sangat prihatin atas kondisi yang terjadi di Golkar Sulsel. Ia mengajak NH dan TP duduk bersama mencari jalan keluar sehingga secepatnya bisa berdamai.
"Memang saya merasa prihatin, saya mau ajak (NH-TP) duduk bersama supaya bersatu, yang penting itu damai, saya lihat mereka punya niat besarkan Golkar, mereka prihatin jangan sampai Golkar hancur," tutur anggota DPR RI dari Sulawesi Tengah itu.
Menurutnya, Sulsel adalah lumbung suara partai Golkar dan baromoter politik Indonesia timur. "Oleh karena itu ini harus diatur dengan baik untuk memperjuangkan Golkar," tegasnya.
Ia menilai, baik Nurdin Halid dan Taufan Pawe sama-sama ingin membesarkan Golkar dengan cara masing-masing.
"Tinggal bagaimana mereka ini dipersatukan. Tujuannya sama, cuma mungkin belum satu bahasa. Dalam waktu dekat saya akan datang ke sana, karena semua melapor. Semua merasa tidak mau Golkar hancur," jelasnya.
Hanya saja kata dia, masalah saling lapor antara TP dan NH adalah spesifik persoalan pribadi. Tak boleh disangkut-pautkan dengan partai.
"Kalau masalah pribaid, kita lihat, kita belum dapat laporan, kita belum tahu duduk persoalan, itu masalah nama baik pak Nurdin, bukan soal partai," katanya, saat dikonfirmasi, Senin (25/7/2022) malam.
"Itu masalah pak Nurdin dengan TP secara pribadi dituding pak NH, padahal dia tidak lakukan, nanti akan selesai sendiri," pungkasnya.
Politisi senior Partai Golkar Sulsel, HM Roem, menilai Partai Golkar Sulsel akan sulit memenangkan Pemilu 2024 buntut dari kisruh yang terjadi.