"Golkar sekarang semakin banyak. Terpecah-pecah, perlu dicarikan solusi. Apalagi politik 2024 di depan mata," kata mantan Ketua DPRD Sulsel ini.
Roem pun memprediksi kursi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel yang sudah beberapa periode diduduki kader Golkar malah terancam lepas.
"Prihatin saja lihat Golkar sekarang. Memang harus ada perubahan," terangnya.
Pengamat politik Unismuh Makassar, Andi Luhur Priyanto menyebutkan, bahwa Musda DPD I sudah selesai. Telah terpilih pemimpin baru.
"Bahwa ada ketidakpuasan pihak-pihak yang bersaing, secara internal Golkar saya kira melembagakan mekanisme dispute resolution melalui Mahkamah Partai. Perlu damai," saran Luhur.
Wakil Dekan I Fisipol Unismuh itu mengatakan, pihak yang menggugat maupun yang tergugat semestinya menahan diri, tidak menyulut konflik menjadi semakin destruktif.
"Semua keputusan masih berlaku, sampai ada keputusan yang membatalkan," jelasnya.
Lanjut dia, idealnya Musda bisa mengakhiri seluruh perbedaan kepentingan soal kepemimpinan. Pasca Musda, pengurus baru fokus pada agenda pemenangan Pemilu 2024.
"Kalau dinamika ini terus terjadi, maka Golkar Sulsel akan ditinggalkan kompetitornya. Partai-partai kompetitor lain sudah solid dan bekerja dengan agenda pemenangan yang terukur untuk Pemilu 2024. DPP Golkar mestinya juga mengambil sikap terhadap dinamika DPD I Sulsel ini. Selain jalur Mahkamah Partai, juga melalui pendekatan berbasis ketokohan. Tentu saja melalui pihak-pihak yang tidak memiliki conflict of interest atas situasi itu," pungkasnya.
Kuasa Hukum NH Laporkan TP ke Polda Sulsel
Tim Hukum Nurdin Halid (NH) dan Kadir Halid telah melaporkan Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe ke Polda Sulsel, pada Senin (25/7/2022), terkait pernyataannya di media online.