"Saya terkejut dengan keluhan soal bea cukai dan izin. Padahal, pemerintah sangat berkomitmen memangkas birokrasi yang panjang," ungkap Yayan.
"Soal pemangkasan panjangnya birokasi berawal dari pertanyaan para invesor luar negeri soal kemudahan investasi di Indonesia," tambahnya.
Terkait peluang dan potensi bisnis di kawasan Pasifik Selatan, kata dia, para pengusaha di Sulsel bisa mengambil kesempatan ini. Hanya saja, pihaknya masih akan melakukan pendalaman mengenai peluang dan potensi tersebut.
"Secara geografik, produk yang dihasilkan hampir sama dengan kawasan Pasifik Selatan. Kita akan lihat dulu, apa kebutuhan mereka dan itu akan kita sampaikan," ujarnya.
Menurutnya, potensi yang cukup menjanjikan mengenai minyak nabati. Namun, perlu dilihat volumen yang akan dikirim ke kawasan Pasifik Selatan karena jangan sampai harga pengiriman lebih mahal ketimbang produknya.
"Perlu diperhatikan biaya pengiriman dan ini tidak mudah. Harus dipertimbangkan dalam sisi pembiayaannya," bebernya. (*)