Oleh: Andi Darauleng
PAREPARE, RAKSUL - Kota Parepare adalah sebuah kota kecil di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 99,33 km² dan berpenduduk sebanyak 152.992 jiwa. Kota Parepare merupakan tempat kelahiran Presiden Republik Indonesia ke-3 yaitu B.J. Habibie. Tidak berlebihan, jika saat ini kota Parepare menjadi kota yang paling sering menjadi perbincangan masyarakat di seantero Sulawesi Selatan hingga Indonesia bagian timur.
Pertumbuhan ekonomi, Perkembangan pembangunan yang pesat, segudang prestasi serta penghargaan yang diraih mulai dari skala regional hingga nasional. Terbaru, 21 Juli 2022 dalam 2 hari berturut-turut Parepare mendapatkan sekaligus 3 penghargaan Nasional .
Pertama, Kota Paling Berkelanjutan Dalam Bidang Energi dan Perubahan Iklim terbaik se-Indonesia, serta menempatkan Parepare ranking 5 nasional pembangunan berkelanjutan dalam anugerah UI Green City Metric Tahun 2022, di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok.
Kedua, pada hari yang sama, Pemerintah Kota Parepare melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah mendapatkan penghargaan nasional pada ajang BKN Award 2022, sebagai terbaik kedua kategori implementasi penerapan manajemen kinerja untuk Pemerintah Kota tipe sedang, dalam Rakornas Kepegawaian Tahun 2022 di Batam, Kepulauan Riau. serta Ketiga, penghargaan Kota Layak Anak (KLA) 2022, dari Menteri P3A, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga pada Malam Pengnugerahan Kabupaten Kota Layak Anak 2022 di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 22 Juli 2022.
Penghargaan KLA ini adalah yang keenam kalinya diraih Parepare semuanya pada masa kepemimpinan Taufan Pawe.
Kenyataan kemajuan ini, tidak dapat dipisahkan dari hasil kerja cerdas dari Wali Kota Parepare, Dr. H. M. Taufan Pawe, S.H, M.H. sejak dilantik memimpin kota pada tahun 2013, Pak TP, yang sejak awal menjadikan Bapak BJ Habibie sebagai Inspirasi dalam membangun telah melahirkan tidak sedikit ikon fisik baru bagi warga kotanya. Call centre 112, RS Regional Hasri Aiunun Habibie, Institut Teknologi Habibie (ITBH), Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Tonrangen Riverside, Anjungan Cempae, Balai Ainun, Mesjid Terapung BJ Habibie, Kebun Raya Jompie dll, Keindahan Tata Kota, Inovasi-inovasi dalam pelayanan, kepedulian akan sosial dan keagamaan, yang tentunya hal ini semua sangat berdampak pada kemajuan daya saing daerah serta kesejahteraan rakyat.
Pak Taufan hingga 8 tahun kepemimpinannya telah meraih 204 penghargaan dan kemungkinan akan terus bertambah. Jika diratakan selama 8 tahun,Pak TP mendapatkan 26 penghargaan setiap tahun. Atau rata-rata, 2 penghargaan setiap bulan. Tentu Luar biasa, tak heran, jika eyang Bj Habibie, mengganti nama Bapak Taufan Pawe menjadi Taufan Dahsyat.
Keberhasilan pak wali dalam mengantar kota Parepare sebagai wajah baru kota terdepan selain Makassar di Sulawesi Selatan, ternyata tidak hanya dirasakan dan dinikmati oleh warga Parepare saja, namun juga masyarakat Sulawesi Selatan.
Ditetapkannya Stadion BJ Habibie kota Parepare sebagai (homebase) kandang PSM Makassar di ajang Liga 1, yang merupakan liga utama persepakbolaan di Indonesia telah mengobati kerinduan para suporter menyaksikan secara langsung klub kebangaannya, klub sepakbola tertua di Indonesia bermain di kandang sendiri.
Apresiasi dan pujian-pun deras mengalir, salahsatunya dari Munafri Arifuddin atau Pak Appi, CEO Manager PSM, mengatakan “Saya kira cuma prambanan yang bisa dikerjakan semalam, ternyata di sini juga luar biasa pak wali kita bangun stadion ta”, di media sosialpun ramai mengelu-elukan bapak Taufan Pawe sebagai “The Real Mayor”, dan tidak sedikit yang mendorong agar pak TP maju sebagai Gubernur Sulawesi Selatan mendatang. Tentu suara di media sosial beragam serta bebas nilai, namun bagaimanapun juga suara netizen ialah suara akar rumput, suara yang terkadang semakin tidak ingin kita dengar justru semakin nyaring ditelinga. Ramainya perbincangan mengenai pak wali, bukan saja pada kemampuan memimpin pemerintahan tapi juga dalam hal politik.
Pertama kali, sebagai putra kelahiran kota Parepare yang berhasil menjadi ketua DPD 1 Partai Golkar Provinsi Sulawesi Selatan. Yang sebelumnya juga pertama kali di Kota Parepare dipimpin oleh putra kelahirannya sendiri. Terlepas dari dinamika, riuh serta gelombang kondisi partai Golkar Sulsel sekarang, yang diterpa isu kesolidan sekaligus merupakan tantangan baru bagi pak wali.
Menurut penulis, bukan politik namanya jika tidak gonjang-ganjing. Keberhasilan pak wali dalam mengantar kota Parepare sebagai wajah baru kota terdepan selain makassar di Sulawesi selatan, ternyata tidak hanya dirasakan dan dinikmati oleh warga parepare saja, namun juga masyarakat Sulawesi Selatan.
Kota Parepare dan Pak Taufan ialah ibarat dua sisi pada koin emas, bernilai dan tak terpisahkan. Ke mana pak wali pergi, tentu Parepare akan ikut terbawa, begitupun sebaliknya. Nyata terpampang di headline media cetak ataupun media online hari ini. Tak salah jika Pak Taufan Pawe merupakan ikon hidup, ikon yang bergerak dari Kota Parepare untuk Sulawesi Selatan dan untuk Indonesia. Bagi sebagian orang atapun kelompok, terutama yang kepentingan politiknya berseberangan dengan beliau, pasti menganggap opini ini berlebihan. Namun bagi penulis, kenyataan dan kebenaran haruslah disuarakan walapun langit itu runtuh.
Terakhir, Parepare nyata telah menjadi kota tujuan, kota industri tanpa cerobong asap dan Pak Taufan Pawe telah menjadi tokoh penting dan berpengaruh di Sulawesi Selatan, penulis mengajak untuk mendoakan dan mendorong agar kesuksesan keduanya dapat terus berjalan melewati hambatan dan tantangan yang ada. Akhir kata, Selamat Datang di kota Parepare untuk Suporter PSM Tercinta.
Andi Darauleng, S.Sos Fashion Desainer, Warga Bacukiki. (*)