PANGKEP, RAKYATSULSEL - Program seragam gratis untuk siswa baru tingkat SD/ SMP di kabupaten Pangkep diharap mampu menopang ekonomi masyarakat, hanya saja orang tua siswa hingga hari ini masih gigit jari.
Orang tua siswa bahkan mengeluhkan realisasi program yang selalu digembar gemborkan pemerintah daerah tersebut.
"Kalau tidak bisa ditepati jangan berjanji pak," ketus Orang tua siswa salah satu sekolah dasar di Pangkep yang tidak ingin disebutkan namanya tersebu, Kamis (28/07).
Bahkan lebih jauh, dia mengeluhkan bahwa program tersebut dianggap gagal, mengingat dirinya sudah terlanjur merogoh kocek untuk membiayai seragam sekolah anaknya.
"Gagal namanya ini pak, rugi ji juga dibagi nanti itu baju gratisnya, karena kita ini sudah terlanjur beli baju," ketus pria yang kesehariannya bekerja sebagai freelance tersebut.
Terkait surat edaran Dinas Pendidikan yang menghimbau siswa siswi tahun ajaran baru untuk menggunakan pakaian bebas rapi, justru ditanggapi sinis.
"Sanggup tidak anak anak pakaian bebas rapi, sementara teman mereka sudah memakai seragam, anak anak malu pak," tutupnya.
Pengamat Pendidikan Kabupaten Pangkep, Suhufi ikut angkat bicara terkait mandeknya program seragam gratis oleh Pemkab Pangkep, bahkan dia menyebut seragam gratis yang sudah tersalurkan saat ini belum bisa disebut program tapi hanya sebatas sumbangan.
"Yang ada saat ini itu baru seragam OSIS, sepasang ini belum bisa dikatakan realisasi program seragam gratis, melainkan sumbangan Bupati," ujarnya.
Dirinya meminta pihak terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten Pangkep untuk bertanggung jawab menuntaskan dengan cepat program yang menjadi janji Bupati dan wakil Bupati saat pilkada lalu.
"Kalau seperti ini, termasuk dosa pemimpin apabila tidak ditepati, Dinas harus bertanggung jawab, masa tidak bisa belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, kasihan masyarakat," tambah pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan di era Bupati Syafruddin Nur tersebut.
Program seragam gratis saat ini memang tidak berjalan mulus, sejak digaungkan tahun 2020, hingga saat ini selalu mengalami keterlambatan dan menuai kekecewaan.
Dari data Dinas Pendidikan, untuk tahun 2022, pemerintah menganggarkan seragam gratis melalui APBD sebesar kurang lebih Rp.7 miliar. Nilai tersebut mencakup 4 seragam sekolah yakni seragam OSIS, batik, Olahraga dan Pramuka.(*)