Petani Sawit di Sulbar Sambut Gembira Pemerintah Kembali Buka Kran Eskpor CPO

  • Bagikan

MAMUJU, RAKYATSULSEL -Kebijakan pemerintah telah membuka kembali kran ekspor Crude Palm Oil (CPO) l, sehingga membuat harga kelapa sawit berangsur kembali normal.

Diaman terbukanya kran ekspor CPO tersebut di tandai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 38 Tahun 2022 tentang Percepatan Penyaluran CPO.

Hal ini, degan terbukanya kran kran CPO sangat berdampak positif pada perusahaan kelapa sawit yang ada di Sulawesi Barat (Sulbar).

Karena, aturan ini dianggap dapat memicu peningkatan kegiatan eskpor minyak sawit di Indonesia terkhusus di wilayah Sulbar.

Selain itu, para petani sawit di Sulbar tentu akan bersyukur sebab harga Tandan Buah Segar (TBS) kini sudah mulai berangsur normal.

Salah satu petani sawit asal Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju, Ancu mengaku, sangat bersyukur karena saat ini harga sawit berangsur naik dari harga sebelumnya.

"Alhamdulillah, kita syukuri karena harga mulai membaik," kata Ancu kepada wartawan, Kamis (28/7/2022).

Menurutnya, dari semua perusahaan sawit yang ada di Sulbar terkhusus di wilayah Mamuju Tengah, Tommo, hingga Pasangkayu itu senantiasa konsisten membeli sawit para petani.

Kata dia, ini yang membuat para petani bersyukur sebab para petani sawit karena pendapatan perkapita meningkat secara ekonomi.

"Saya berharap harga sawit terus mengalami kenaikan harga agar para petani semakin sejahtera," bebernya.

Ancu menambahkan, dengan adanya perusahaan kelapa sawit di Sulbar itu telah membuka, maka lapangan kerja bagi masyarakat dan tentu meningkatkan pendapatan anggaran daerah (PAD).

Diketahui, pemerintah juga memutuskan telah menghapus tarif pungutan ekspor kelapa sawit dan turunannya hingga 31 Agustus 2022 mendatang.

Dengan kebijakan ini, maka pemerintah menggratiskan pungutan ekspor CPO selama periode tersebut. Setelah itu, tarif pungutan ekspor CPO akan berlaku kembali secara progresif.

"Semoga aturan ini dikeluarkan tak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan para petani. Lebih dari itu, supaya penurunan pungutan ekspor ini dapat menjadi wujud kontribusi pemerintah sehingga harga sawit bisa dengan cepat kembali normal," tandas Ancu.

Senada dengan petani sawit Idris, menurutnya dibukanya kran ekspor oleh pemerintah membuat petani sawit kembali bergairah. Karena harga sawit saat ini mulai dirasakan oleh para petani. Harga sawit sudah mulai berangsur normal.

"Harapan kita sebagai petani sawit harga terus mengalami peningkatan agar tetap sejahtera," tutupnya. (Sdr)

  • Bagikan