Bupati Gowa Sebut Tahun Baru Islam Momentum Instropeksi Diri

  • Bagikan
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Hadiri Dizikir dan Doa Bersama Masyarakat Kabupaten Gowa dalam Rangka Menyambut Tahun Baru Islam di Masjid Agung Syekh Yusuf Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sabtu (30/7).

GOWA, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menggelar Dizikir dan Doa bersama Masyarakat Kabupaten Gowa dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam di Masjid Agung Syekh Yusuf Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sabtu (30/7) kemarin.

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan salam sambutannya mengatakan pergantian tahun baru Islam ini bagaikan menutup sebuah buku dan membuka lembaran baru.

Olehnya itu, dirinya berharap pergantian tahun baru Islam ini momentum untuk mengisi lembaran - lembaran baru tersebut dengan kebaikan.

“Tentu harapan kita sama, semua kekurangan kita selama tahun 1443 hijriah, mari kita perbaiki untuk bisa lebih baik pada tahun 1444 Hijriah. Semua yang sudah baik mari kita jaga bahkan kita tingkatkan,” ujar Adnan.

Salah satunya kata Adnan adalah kekompakan yang sudah berjalan dengan baik selama ini harus dijaga dan ditingkatkan. Sehingga program-program yang telah direncanakan Pemkab Gowa bisa berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai yang diharapkan.

“Saya selalu menyampaikan tidak ada kesuksesan kalau dilaksanakan secara sendiri ataul individualistik. Tetapi kesuksesan itu bisa kita raih secara bersama-sama kalau ada kekompkan dan kebersamaan di dalamnya dalam bingkai kekeluargaan,” ungkapnya.

Bupati Adnan menyebutkan sejumlah program Pemerintah Kabupaten Gowa khususnya di Bidang Keagamaan dan akan diluncurkan pada tahun ini. Program tersebut yaitu program Satu Hafidz Satu Desa dan Satu Hafidz Satu Kelurahan yang diberi nama Mahasantri.

Program ini bekerjasama dengan seluruh desa dan kelurahan dan menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Peserta program ini merupakan utusan dari desa dan kelurahan yang dibiayai menggunakan dana desa dan Kelurahan.

Sementara kejasama dengan UIN Alauddin Makakassar, para santri ini juga akan terdaftar sebagai mahasiswa di UIN Alauddin Makassar. Hanya saja untuk 3 tahun pertama, para mahasantri akan fokus untuk menghapal Al Qur'an kemudian ditambah 1 tahun untuk kuliah di UIN dengan jurusan yang berkorelasi dengan hapalan Al Qur'an.

  • Bagikan