“Selain itu, kami juga akan memaksimalkan penggunaan gudang yang ada untuk ketersedian stok beras dan mendorong pemilik Rice Milling Unit (RMU) untuk menyimpan hasil penggilingannya di tempat masing-masing,” tambahnya.
Dirinya menyebutkan produksi padi di tahun 2020 lalu 416.778 ton dan jagung sebanyak 296.846 ton. Sementara di tahun 2021 produksi padi sebanyak 423.480 ton dan jagung sebanyak 306.281.
Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Nurlyah Djamir menambahkan untuk menjaga produktivistas hasil pertanian pihaknya juga akan mendorong Peningkatan Indeks Pertanaman.
Menurutnya yang selama ini hanya dua kali panen, maka kedepan akan akan di dorong agar bisa panen 3 kali bahkan empat kali dalam setahun.
Tidak hanya itu, pihaknya juga mendorong petani untuk melakukan Asuransi Usaha Tanaman Padi atau AUTP, sehingga ketika di ada gagal panen bisa diganti biaya produksinya.
“Jadi ada peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari IP 2 menjadi IP 3. Kita sudah coba bikin demplot untuk IP 400 untuk tanaman empat kali seluas 50 Ha, di Bajeng 30 Ha dan Bajeng Barat 20 Ha. Kalau ini bisa, maka kami akan meminta kembali bibit genjah yaitu beni padi yang cepat masa panennya,” tambahnya. (*)