TATOR, RAKYATSULSEL - Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Tana Toraja (Tator) masih tinggi. Hingga Juli, kasus ini sudah mencapai 15 kasus.
Aktivis Perempuan, Yurni Somalinggi' mengatakan, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat miris. Korbannya, berdasarkan data adalah mereka yang dari pinggiran atau pelosok.
"Data kekerasan perempuan dan anak di Tator sangat miris. Hingga Juli saja, sudah ada 15 kasus," ucap Yurni, Senin (1/8).
Sementara, kata dia, data tahun sebelumnya angka kekerasan perempuan dan anak bahkan mencapai 44 kasus. Ia pun menilai hal itu butuh peranan orang tua.
"Saya kira ini penyebabnya adalah kurangnya pengawasan orang tua. Seperti penggunaan handphone dan minimnya pengetahuan seks dini ke anak," ujarnya. (*)