MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Gambaran tentang Pemilihan Gubernur Sulsel 2024 (Pilgub) mulai terlihat perlahan lahan. Bakal calon Gubernur Sulsel 2024 mendatang cukup ramai bermunculan. Baik figur berlatar belakang sebagai kader partai maupun non partai.
Sejumlah nama pun cukup intens dibahas di berbagai tempat diskusi hingga obrolan sosial media.
Diantaranya Ilham Arief Sirajuddin (mantan Walikota Makassar), Adnan Puchrita Yasin Limpo (Bupati Gowa), Andi Sudirman Sulaiman (Gubernur Sulsel), Rusdi Masse (anggota DPR RI) Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto (Walikota Makassar) dan Taufan Pawe (Walikota Parepare), Indah Putri Indriani (Bupati Lutra) dan Iwan Darmawan Aras (Ketua Gerindra Sulsel).
Dari sekian nama di atas, cukup banyak figur berlatar belakang kader partai bahkan satu partai. Seperti halnya Danny Pomanto dan Rusdi Masse. Dua tokoh ini satu perahu, sama-sama kader Nasdem.
Pengamat politik, Ras Md mengatakan, partai Nasdem yang sedang mekar-mekarnya di Sulsel tentu menginginkan kadernya maju sebagai calon Gubernur Sulsel mendatang.
Pasalnya, dua kader terbaik yang dimiliki Nasdem baik DP maupun RMS punya rekam jejak elektoral yang cukup menjanjikan.
"Pada akhirnya, tentu Partai Nasdem akan memutuskan satu figur terbaiknya, apakah Danny Pomanto ataukah Rusdi Masse maju sebagai calon Gubernur," jelasnya, Senin (1/8/2022).
Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia itu menjelaskan, jika konstalasi Pilgub Sulsel 2024 mendatang, publik Sulsel disajikan suasana yang cukup demokratis. Pasalnya, kata Ras, partai politik tak hanya memunculkan satu kader saja. Baik itu Nasdem maupun Golkar.
"Nasdem contohnya, sejauh ini ada dua kader Nasdem secara konsisten melakukan aneka sosialisasi Pilgub. Baik darat maupun udara. Diantaranya Danny Pomanto atau DP dengan Rusdi Masse atau akrab dengan akronim RMS," terangnya.
Soal siapa yang ideal direkomendasikan partai Nasdem, Ras Md membeberkan tentang peta kekuatan dua tokoh ini.
Menurutnya, kedua tokoh ini potensial tampil dalam pentas Pilgub mendatang, hanya saja ada beberapa tantangan yang dihadapi khususnya RMS jika disandingkan dengan DP.
Pertama, faktor politik dinasti. RMS akan kesulitan mengimbangi irama pertarungan dan juga persepsi negatif publik jika ia memutuskan maju Pilgub dan istrinya Fatmawati, Wakil Walikota Makassar saat ini turut maju dalam pentas Pilwalkot Makassar 2024. Sedangkan DP, ia tidak tersandra oleh politik dinasti.
Kedua, faktor teritori. Walaupun sama-sama berlatar belakang kepala daerah, namun perbedaan keduanya terletak pada persoalan teritori.
"Danny Pomanto merepresentasi epicentrum politik Sulsel, sedangkan Rusdi Masse berada di wilayah Sidenreng Rappang. Artinya, dalam kalkukasi peluang elektoral, DP jauh lebih berpeluang meraup elektoral besar daripada RMS," bebernya.
Ketiga, faktor kemampuan. Ras menjelaskan, secara kemampuan, Danny pomanto dinilai bisa tampil lebih memukau daripada Rusdi Masse.
"Itu karena Danny Pomanto berada dalam base pemilih rasional. Sehingga brand image positif sebagai pemimpin yang punya kemampuan dalam mengelolah daerah tentu lebih besar ke DP daripada RMS," ujarnya.
Keempat, faktor kinerja. Menurutnya, Danny Pomanto yang masih aktif sebagai kepala daerah saat ini menjadi nilai tambah.
Walaupun, kata dia, Rusdi Masse juga anggota DPR RI aktif hingga 2024 mendatang, tetapi publik lebih merasakan sentuhan program seorang kepala daerah daripada anggota DPR RI.
Itu karena wilayah kerja yang memang berbeda. Satu eksekutor, satunya lagi hanya pengawasan terutama kerja-kerja pemerintah pusat. Sehingga, dalam hitungan saya, jika Danny tepat memainkan irama politiknya.
"Tentu RMS tak mampu mengimbangi kekuatan elektoral Danny Pomanto kedepan. RMS tak boleh memaksakan syahwat politiknya. Menjadi king maker di Pilkada serentak 2024 mendatang, itu menjadi langkah bijak bagi seorang RMS," kuncinya. (Yad)