"Bantuan sarana produksi dan pembinaan budidaya juga diberikan kepada penerima manfaat di lorong, agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan agar dapat menghasilkan sumber pangan yang bergizi, sehat, seimbang dan aman," tukasnya.
Selain ketersediaan, kata Titi--sapaan akrabnya, peningkatan kualitas pangan serta akses pemasaran produk pangan lorong telah memanfaatkan teknologi. Fatmawati Rusdi menyebut pemanfaatan teknologi didukung sistem Smartcity yang telah diterapkan di Makassar
Dengan begitu, aspek produksi, mutu dan keamanan pangan serta perluasan akses pasar dengan penerapan digitalisasi pemasaran bisa dilakukan dalam satu paket.
"Selain menciptakan ketahanan pangan tingkat rumah tangga atau lorong, kita juga kembangkan sehingga menjadi ketahanan ekonomi. Caranya kita digitalisasi pemasaran, begitu juga dengan startup yang ada di lorong-lorong," jelasnya.
Meski begitu, dia berharap perlunya komitmen bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan yang komprehensif, berkelanjutan dan berkesinambungan.
Di akhir, Fatmawati menandatangani komitmen bersama para walikota untuk terlibat dalam peningkatan kota untuk memenuhi ketahanan pangan dan menciptakan kerjasama di depan depan melalui urban farming dengan pendekatan budaya dan teknologi. (*)