MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Indonesian Hotel Manager Association (IHGMA) bersama pengelola Geopark Maros-Pangkep mengadakan MoU terkait pengembangan Geopark.
Di gelar di Rustik Resto Hotel Harper, kegiatan ini di hadiri langsung Kabid Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Patarai A. Burhan GS,
Ketua IHGMA Pusat, Arya Pering Arimbawa dan General Manager Geopark Maros Pangkep, Dedi Irfan Bachri.
Dalam MoU tersebut, sejumlah kesepakatan tertuang dalam MoU yang ditandatangani diantaranya, sebagaimana tertuang dalam Pasal 2 MoU yang menyebutkan, objek Kesepakatan bersama ini adalah melakukan kerja sama pemberdayaan masyarakat dalam hal pendampingan UMKM dan promosi produk pariwisata di Kawasan Geopark Maros Pangkep.
Adapun Ruang lingkup kesepakatan meliputi pemberdayaan masyarakat, pendampingan UMKM baru dan existing di Kawasan GMP, pemasaran produk-produk UMKM yang ada di Kawasan GMP serta pertukaran informasi dan pengalaman.
Dalam sambutannya, Ketua IHGMA Pusat, Arya Pering Arimbawa menyebutkan, kesepakatan bersama ini berawal dari obrolan santai bersama GM Geopark Maros-Pangkep, Dedi Irfan yang akhirnya berlanjut menjadi MoU.
“Melalui kerjasama ini, kami berharap agar wisatawan baik domestik maupun mancanegara punya keinginan untuk berkunjung ke Geopark Maros-Pangkep,” ujar Arya.
Geopark Maros-Pangkep sendiri merupakan tempat eko wisata yang memiliki sejumlah destinasi yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara
General Manager Geopark Maros-Pangkep, Dedi Irfan Bachri mengatakan kerja sama ini diharapkan mampu mendorong kemajuan bagi Geopark Maros Pangkep
“GeoPark merupakan destinasi wisata yang memiliki potensi sangat besar, hanya saja perlu sentuhan lebih agar daya tarik yang sudah ada, menjadi lebih menarik.” ujar Dedi.
"Dengan pengelolaan Geopark Maros Pangkep yang lebih baik, maka akan berdampak pula bagi masyarakat setempat. Oleh karenanya, kerjasama ini menjadi sangat penting, khususnya dalam pemberdayaan masyarakat dan pendampingan untuk pengembangan UMKM bagi masyarakat di sekitar kawasan Geopark Maros Pangkep," sambungnya.
Dedi membeberkan, saat ini, ada enam geopark dunia di Indonesia. Semoga setelah melewati proses di UNESCO, Geopark Maros-Pangkep segera menjadi Geopark ke tujuh.
"Pemberdayaan SDM juga kami lakukan. Saat ini, sudah ada 50 pemandu wisata dan 30 pemandu spesialis goa yang sudah tersertifikasi yang kami siapkan," ucap Dedi.
Pada kesempatan sama, Kabid Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Patarai A. Burhan GS menyatakan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sangat mengapresiasi penandatangan MoU ini.
"Kami meyakini, adanya kerjasama akan berdampak positif bagi pengembangan industri pariwisata di kawasan Geopark Maros Pangkep," tutupnya. (*)