LUWU UTARA, RAKYATSULSEL - Pembukaan Bimbingan Sosial (Bimsos) Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) bagi Warga Binaan, Kamis (4/8/2022), di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Masamba Kecamatan Mappedeceng, berlangsung meriah
Kemeriahan itu terlihat saat Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Kapolres Luwu Utara AKBP Galih Indragiri, Kadis Sosial Ari Setiawan, Camat Mappedeceng Nur Anifah, serta unsur Forkopimda lainnya disambut dengan tarian Angngaru’, dan Paduppa.
Menariknya, tari-tarian tradisional tersebut dilakoni oleh para warga binaan Rutan Kelas IIB Masamba Kecamatan Mappedeceng yang sebelumnya memang telah dilatih oleh instruktur tari berpengalaman. Terlihat mereka seperti penari sungguhan.
Tak hanya di awal pembukaan kegiatan, di pengujung acara pun, warga binaan Rutan Masamba ini kembali mempersembahkan tari-tarian, sekaligus menghibur para tamu undangan yang hadir dengan tarian tradisional lainnya, yaitu Marendeng Marampa.
Para tamu yang hadir betul-betul dihibur oleh penampilan terbaik para warga binaan dalam persembahan tarian yang mengundang decak kagum Bupati dan pejabat lainnya. Kegiatan Bimsos PPKS ini sendiri diikuti oleh kurang lebih 30 warga binaan.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, membuka Bimsos PPKS. Dalam sambutannya, Indah berharap warga binaan yang ikut Bimsos dapat memanfaatkan kegiatan tersebut dengan baik, dan berharap pula bisa memberi motivasi kepada warga binaan lainnya.
“Harapan kita bahwa ini betul-betul bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga kalau kembali, bisa memberi motivasi kepada warga binaan lainnya untuk segera berkenan dan bersiap-siap kembali beraktivitas dengan baik di tengah-tengah masyarakat,” kata Indah.
Indah mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk kolaborasi yang baik antara Dinas Sosial Luwu Utara, Kementerian Sosial RI dan Rutan Kelas IIB Masamba, Mappedeceng. “Tak satu pun orang dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan pihak lain,” jelas Indah.
Oleh karena itu, kata dia, ada tiga hal yang mesti diperhatikan dalam membangun kerjasama yang baik, yaitu respek, insecure (tidak merasa lebih daripada orang lain), dan komunikasi yang baik. Ketiga hal ini, lanjut dia, sangat penting dalam kehidupan sosial.
“Kalau tiga hal ini sudah kita lakukan, maka kita akan produktif menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat,” tandas ibu dua anak ini.
Sementara Kepala Rutan Masamba, Agung Hartono, mengatakan, kegiatan kolaboratif ini bertujuan meningkatkan kualitas warga binaan agar mampu memperbaiki diri, tidak mengulagi kesalahannya serta bisa diterima kembali di tengah-tengah masyarakat.
“Pembinaan mempunyai arti bahwa seseorang dengan status narapidana itu harus dibantu menjadi orang yang baik pada sisi pribadi dan karakter, agar mampu membangun kepercayaan diri, bertanggung jawab serta beradaptasi dengan kehidupan,” terangnya.
Sebelumnya, Plt. Kadis Sosial, Ari Setiawan, mengatakan bahwa kegiatan ini akan diikuti oleh 30 warga binaan yang akan menjalani rehabilitasi. Pemateri berasal dari Kemensos, Pemda Lutra, salah satu tokoh masyarakat sebagai pemberi motivasi, Karutan Masamba, dan DPRD.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan motivasi dan pendidikan psikologi sosial serta menambah wawasan warga binaan, sehingga diharapkan mereka yang akan menjalani masa rehabilitasi selalu optimis menatap masa depan yang lebih baik serta mampu mengembalikan kerberfungsian sosialnya di lingkungan sosial,” tandasnya. (Nini-Kharisma-IAIN Palopo/LH)