PAREPARE, RAKSUL – Wali Kota Parepare, Taufan Pawe menyikapi isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penyekapan di negara Kamboja.
Salah satu korban diketahui merupakan warga kota Parepare. Taufan Pawe mengaku prihatin pada kondisi kesehatan para PMI tersebut.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, itu pun langsung menginstruksikan anak buahnya di Kantor Dinas Kesehatan untuk melakukan langkah antisipasi.
“Kita prihatin terutama pada warga kami. Kita instruksikan Dinkes agar berkolaborasi dengan BP2MI untuk memastikan kondisi fisik dan mental korban pada saat dipulangkan,” kata Taufan Pawe. (4/8/2022).
Selain itu, Taufan Pawe juga meminta Dinas Kesehatan dan instansi terkait untuk memberikan pendampingan pemulihan trauma terhadap korban.
“Kita juga minta Dinas terkait memberikan trauma healing kepada korban,” ungkap wali kota dua periode itu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengatakan puluhan pekerja migran Indonesia yang disekap di Negara Kamboja segera dipulangkan ke Tanah Air pekan ini.
“Kurang lebih setelah hari ini dievakuasi, sekitar 2-3 hari ke depan sudah bisa dipulangkan ke Indonesia,” katanya di Jakarta, Senin (1/8/2022).
Dia menjelaskan Pemerintah Indonesia akan mengevakuasi semua PMI yang disekap. Para pekerja itu akan ditampung sementara di Phnom Penh setelah melakukan perjalanan sekitar enam jam dari lokasi penyekapan. Selanjutnya, BPMI akan menerima di Tanah Air dan langsung memulangkan mereka ke kampung halaman.
Dia mengatakan BP2MI pada tanggal 18 Juli 2022 menerima informasi sebanyak 52 PMI disekap di Kamboja. Jaraknya sangat jauh, sekitar 260 kilometer dari Phnom Penh. (*)