Biaya Paket Umrah Naik Akibat Harga Tiket Melambung, Ini Penjelasan Owner Amirah Assagaf Travel

  • Bagikan
Owner Amirah Assegaf Travel, Andi Amirah Meilany (kanan)

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Harga paket perjalanan ibadah umrah dipastikan mengalami kenaikan. Ini dipicu dengan melambungnya harga tiket pesawat.

Hal tersebut dibeberkan owner Amirah Assegaf Travel, Andi Amirah Meilany. Menurutnya pihak travel haji dan umroh di seluruh Indonesia harus berfikir ekstra untuk mengantisipasi lonjakan tersebut.

"Saat ini harga tiket pesawat alami kenaikan, tentu ini ikut berpengaruh, khususnya biaya perjalanan umroh," ungkap Andi Amirah Meilany, Kamis (11/08).

Meski demikian, lonjakan biaya paket umroh diakui Andi Amirah tidak begitu signifikan, pihak travel melalui Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) telah mengatur regulasi bagi jamaah yang ingin berangkat.

"Untuk biaya paket umrah berhubung kita selama ini menggunakan hotel bintang lima jadi bila sebelumnya biayanya di kisaran harga Rp32 juta, sekarang naik menjadi Rp35 juta," tambah Andi Amirah.

Owner travel yang berkantor di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kompleks Masjid Alaqsa, blok e/no.4 ini menyebut, jika angka tersebut merupakan angka yang layak dan perlu disampaikan kepada masyarakat.

"Apa yang menjadi keinginan masyarakat untuk beribadah, akan tetap kami layani dengan baik," pungkas ibu 37 tahun tersebut.

Sekjen Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Farid Al Jawi, sebelumnya dalam program Market Review di IDX Channel, Selasa (02/08/2022) mengatakan, kenaikan paket umrah berkisar Rp2 juta hingga Rp3 juta.

"Jadi umrah rata-rata kita pakai di hotel bintang tiga itu sekitar Rp27 juta sampai Rp28 juta, dengan kenaikan ini mungkin menjadi sekitar Rp30 juta sampai Rp31 juta," kata Farid Al Jawi.

Kenaikan tarif paket perjalanan umrah sendiri memang menuai beragam respons dari masyarakat. Ada yang menerima, namun ada juga yang keberatan dengan kenaikan tersebut.

"Sehingga dengan kenaikan ini dirasa sangat berat. Bagi kami jika memang ini menjadi usaha kita bersama, tentunya para stakeholder termasuk penerbangan itu sama-sama berkomunikasi sehingga bisnis ini bisa tumbuh bersamaan," tuturnya.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version