Prof Farida: Perempuan Indonesia Sebagai Agen Perdamaian Pencegahan Terorisme

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan
Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan, menyelenggarakan kegiatan Perempuan Teladan Optimis dan Produktif (TOP) Viralkan Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme. Kegiatan ini dilakasanakan di Almadera Hotel Makassar (11/8/2022).

Kegiatan Perempuan TOP Viralkan  Perdamaian ini mengusung tema "Pelibatan Masyarakat dalam Pencegahan Terorisme" dihadiri oleh Sekretaris Daerah Gowa Dra Hj Kamsinah, MM mewakili Bupati Gowa sekaligus membuka acara,  Kasubdit Asia Pasifik dan Afrika, Direktorat Kerja Sama Bilateral, Deputi Kerjasama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia Kolonel Sus Harianto, S.Pd., M.Pd, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Sulawesi Selatan Dr. KH. Muammar Muhammad Bakry, Lc., MA, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Selatan Dr. H. Asriyadi Sulaiman, M.Si, Dandim 1409 Gowa dan Kapolres Gowa.

Ketua Bidang Perempuan dan Anak FKPT Sulawesi Selatan Prof.Dr. Farida Patittingi, SH., M.Hum .engatakan, kegiatan kerja sama kedua lembaga ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara jelas kepada masyarakat khususnya perempuan.

"Mengenai terorisme di Indonesia yang meliputi ancaman, kerawanan, hingga pertumbuhannya, sebagai
bagian dari kewaspadaan bersama dalam upaya pencegahan terorisme," tuturnya.

Lebih lanjut dipaparkan bahwa kegiatan ini juga diharapkan akan terjalin sinergi antara FKPT sebagai bagian terdepan di masyarakat dalam upaya pencegahan terorisme dengan tokoh perempuan.

"Juga organisasi masyarakat Perempuan, dan perkumpulan perempuan di lingkungan TNI/POLRI. Organisasi lintas agama, guru, wartawan/media, mahasiswa, dan siswa," katanya.

Selain itu juga diharapkan mendorong masyarakat khususnya para perempuan untuk lebih bijaksana dalam memahami kondisi terkini dan fakta di lingkungan sekitar, sehingga dapat mengaplikasikan pemahamannya kepada keluarga.

"Dan lingkungan terdekat sebagai daya cegah dan tangkal terhadap penyebarluasan paham radikalisme dan terorisme, baik di
dalam kehidupan nyata maupun media sosial," sambung Prof. Farida yang juga Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Alumni dan Sistem Informasi Universitas Hasanuddin (Unhas).

Sebagai closing statement mantan Dekan Fakulas Hukum Unhas dua periode ini  juga menyampaikan harapan untuk seluruh perempuan Indonesia untuk menjadi  perempuan teladan, optimis dan produktif yang memiliki kecakapan digital sebagai agen perdamaian, sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme. 

  • Bagikan